IMING-iming hadiah yang ditawarkan Coke alias Coca-Cola bukanlah rumah atau mobil seperti dilakukan banyak perusahaan lain. Promosi Coca-Cola yang diluncurkan hingga akhir Juni nanti menawarkan uang seumur hidup sebagai hadiah utama. Pemenangnya akan mendapatkan Rp 50.000 per minggu untuk seumur hidup. Promosi gencar itu agaknya tak luput dari kelesuan bisnis yang menggayuti dunia usaha di Indonesia dua tahun terakhir ini. ''Tahun lalu keuntungan kami tak sampai dua digit,'' kata Jannus Hutapea, kepala humas PT Coca-Cola Indonesia. Ini cukup memukul Coke, yang sebelumnya meraih kenaikan laba 1015%. Menurut Jannus, bagi industri minuman yang harus membayar pajak barang mewah 20%, kondisi itu menyulitkan. Inilah alasan utama Coca-Cola meluncurkan promosi senilai Rp 400 juta itu ke Jawa, Bali, dan Lampung. Upaya ini pernah dicoba di Jakarta dua tahun lalu, dan berhasil mendongkrak penjualan selama bulan promosi hingga 15%. Coca-Cola sebenarnya tetap dalam posisi unggul. Untuk jenis minuman ringan di luar teh dan air mineral Coca-Cola memimpin dengan 75% pangsa pasar. Jika dibandingkan dengan air minum dalam botol (termasuk teh dan air mineral), Coca-Cola masih menguasai 50% pangsanya. Dengan persentase itu, Coca-Cola menjual 800 juta botol per tahun. Perhitungan ini didasarkan pada konsumsi minuman ringan per kapita yang 6 botol/orang/tahun dan jumlah penduduk yang 185 juta itu. Konsumsi per kapita yang kecil inilah yang masih akan digenjot Coca-Cola. Dan Jannus mengakui, itu tak mudah. ''Di sini, kebiasaan minum minuman langsung jadi belum membudaya,'' ujarnya. Bandingkan dengan di Singapura, yang per tahunnya setiap orang rata-rata menenggak 175 botol, atau di Filipina: 270 botol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini