KRISIS listrik di Sumatera Utara telah menggelindingkan peluang bisnis buat Siemens. Untuk proyek PLTGU (Pusat Listrik Tenaga Gas & Uap) Blok II berkapasitas 430 MW di Pulau Naga Putri, Belawan, senilai Rp 450 miliar, PLN telah memilih Siemens sebagai pelaksananya. Direktur Utama PLN, Zuhal, mengatakan kepada Iwan Qodar dari TEMPO bahwa untuk proyek ini tidak ada tender. ''Tapi, melalui repeat order atau penunjukan. Siemens ditunjuk untuk langsung menggarap karena sudah terbukti andal dalam menggarap proyek PLTGU Belawan Blok I,'' ungkap Zuhal. PLTGU Belawan Blok I berkapasitas 380 MW dan bernilai Rp 400 miliar sudah dimulai pembangunannya tahun 1988, dan diperkirakan Desember tahun ini rampung. Sementara itu, sebagiannya (unit 1) sudah beroperasi sejak 1989. Sedangkan Blok II, yang akan dimulai Mei ini, direncanakan selesai tahun 1995/1996. Jika seluruh proyek itu selesai, kebutuhan listrik di Sumatera Utara diharapkan bisa terpenuhi. Menurut Zulkarnain, pimpinan Proyek Induk Pembangkit Jaringan Sumatera Utara, selama ini tingkat pertumbuhan penjualan listrik di Sumatera Utara 16,23% per tahun, sedangkan peningkatan kapasitas terpasangnya 11,50%. Sebenarnya, PLN selama ini tersengal-sengal mengikuti kenaikan permintaan listrik, terutama dari kalangan industri. Sekarang BUMN itu ingin terbebas dari anggapan umum bahwa perusahaan itulah yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Tahun ini PLN menyediakan anggaran Rp 7 triliun untuk membiayai pelbagai proyek pengadaan jaringan di seluruh Indonesia. Sebagian dari dana itu memang pinjaman. Untuk Belawan Blok II itu, misalnya, hanya 15% yang diperoleh dari APBN. Sisanya pinjaman luar negeri ada kemungkinan dari Jerman seperti pada Blok I dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini