Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Terangkat oleh Lonjakan Jumlah Pemudik

Kenaikan jumlah pemudik pada tahun ini akan menggairahkan pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga pangan menjadi tantangan.

19 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemudik motor gratis menggunakan kapal KM Dobonsolo tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, April 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, sebanyak 193,6 juta penduduk berencana mudik pada tahun ini.

  • Momen Ramadan dan Lebaran bisa menambah pertumbuhan ekonomi hingga 0,25 persen poin.

  • Tingginya inflasi pangan yang bergejolak bisa mengancam daya beli masyarakat.

Pergerakan masyarakat diproyeksikan melonjak signifikan pada momen Ramadan dan Lebaran 2024. Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pergerakan mudik masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 193,6 juta orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah ini meningkat dibanding survei mudik Lebaran 2023 sebesar 123,8 juta orang dan Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang. Peningkatan pergerakan tersebut turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, ada lonjakan konsumsi masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terjadi kenaikan omzet dan trafik tiap tahun sejak 2022. Trennya memang meningkat," katanya, kemarin. Berdasarkan catatan Hippindo, tren konsumsi naik setelah masa pandemi Covid-19. Ia yakin pergerakan masyarakat pada momen Ramadan dan Lebaran bakal mendorong tumbuhnya beberapa sektor, khususnya retail serta makanan dan minuman, yang naik sekitar 10 persen per tahun.

Peningkatan penjualan, ia menambahkan, umumnya terjadi pada dua pekan sebelum Ramadan hingga dua pekan setelah Lebaran. Menurut dia, pengusaha dapat meraup omzet tiga kali lebih besar pada momen Ramadan dan Lebaran.

Peningkatan Omzet Belum Merata

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, 12 Maret 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Sayangnya, kata Budiharjo, peningkatan omzet tidak terjadi merata di semua sektor. Penjualan pakaian masih belum dapat menyamai keuntungan sebelum masa pandemi. Saat ini, ia mengatakan, daya beli masyarakat menengah ke atas masih kuat. Sebaliknya, daya beli masyarakat menengah ke bawah masih berfokus pada pembelian bahan kebutuhan pokok.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (Core) Mohammad Faisal menilai momen mudik Lebaran memberikan efek dorongan pengeluaran yang lebih besar. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi pada setiap kuartal momen Lebaran akan lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. "Ini terjadi tiap tahun," ujarnya.

Walau memiliki kecenderungan meningkat, ada tren peralihan konsumsi akibat tren inflasi pangan tinggi yang juga terjadi saban momen Ramadan dan Lebaran. Faisal berujar, tingginya inflasi pangan akan membuat masyarakat cenderung mengalihkan penggunaan disposable income atau pendapatan yang siap dibelanjakan.

"Masyarakat cenderung mengurangi belanja barang yang bersifat sekunder dan tersier," ujarnya.

Kenaikan inflasi pangan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Badan Pusat Statistik mencatat inflasi komponen harga pangan bergejolak (volatile food) pada Februari 2024 mencapai 8,47 persen secara tahunan (year-on-year). Sementara itu, inflasi volatile food pada April 2023 yang merupakan periode Ramadan hanya sebesar 3,74 persen.

Untuk mendorong daya beli masyarakat, pemerintah melakukan berbagai cara, seperti mengaktifkan program perlindungan sosial dan pemberian tunjangan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan pemerintah memberikan tunjangan hari raya dan gaji ke-13 secara penuh kepada aparatur sipil negara pada tahun ini.

"Pemberian THR dan gaji ke-13 juga ditujukan untuk mendorong konsumsi masyarakat melalui belanja ASN dan menjamin transformasi ekonomi terus berlanjut," kata Febrio, sebagaimana diberitakan Antara, di Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan belanja sebesar Rp 48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp 50,8 triliun untuk gaji ke-13 pada 2024. Jumlah itu naik Rp18 triliun dibandingkan belanja pada 2023.

Mengungkit Pertumbuhan hingga 0,25 Persen

Warga yang akan mudik menggunakan transportasi bus di Jakarta, April 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, secara historis, jumlah uang beredar pada saat Ramadan dan Lebaran akan meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Secara umum, perputaran uang yang cepat dapat mendorong pertumbuhan perekonomian.

Menurut dia, dengan normalisasi pasca-pandemi, mobilitas publik pada tahun ini diprediksi lebih tinggi dari tahun lalu. Karena itu, uang kartal yang disediakan Bank Indonesia juga meningkat. "Perputaran uang yang lebih cepat akan menggerakkan roda perekonomian karena aktivitas transaksi perdagangan barang dan jasa meningkat."

Baca Juga Infografiknya:

Josua menjelaskan, dampak Ramadan dan Lebaran pada ekonomi diprediksi dapat mendorong pertumbuhan sebesar 0,14-0,25 persen poin. Ia berpendapat, inflasi yang cenderung tinggi tidak akan terlalu besar pengaruhnya terhadap tingkat belanja masyarakat. Apalagi saat ini ada suntikan dana dari THR.

Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idul Fitri 2024, Bank Indonesia mempersiapkan uang layak edar sebanyak Rp 197,6 triliun. "Jumlah yang disediakan ini meningkat 4,65 persen dibanding realisasi 2023 sebesar Rp 188,8 triliun," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2023.

Dia mengungkapkan, penambahan jumlah uang layak edar tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 serta pertumbuhan ekonomi.

***

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus