Hidup ibarat roda yang berputar. Pepatah ini terasa pas bagi perjalanan karir Dian Wirjawan, Direktur Utama Danareksa. Padahal baru sebulan lalu Dian melakukan rasionalisasi di Danareksa dan memangkas 56 karyawannya. Eh, tampaknya kini angin mulai berbalik arah. Akhir pekan lalu, santer beredar kabar bahwa Dian bakal dicopot. Kabarnya Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi sendiri yang telah menunjuk empat calon direksi baru untuk menggantikan Dian Wirjawan dan tiga direktur lainnya. Ketika kabar ini dikonfirmasi kepada Bacelius Ruru, sekretaris Menteri BUMN, ia mengakui bahwa dalam waktu dekat mungkin saja terjadi perubahan direksi Danareksa.
Dian Wirjawan agaknya terkejut atas kabar tersebut. Sebab, ia ataupun direksi lainnya tak pernah diajak membicarakan soal penggantian direksi oleh para pemegang saham Danareksa ataupun Menteri BUMN. Bahkan Dian baru tahu rencana itu dari salah satu calon direktur yang dipanggil oleh Menteri BUMN. Toh, ia mengaku ikhlas dan legowo menerima keputusan tersebut. Katanya, "Saya mematuhi keputusan ini karena ini hak prerogatif pemegang saham."
Menurut seorang sumber di Danareksa, Edgar Sujanto Ekaputra akan menggantikan Dian Wirjawan sebagai Dirut Danareksa. Direktur Danareksa lainnya, Jos Perengkuan, bakal diganti oleh Rudi Suparman (kini senior vice president), dan Zas Uerawan akan diganti oleh Wahzary Wardaja (kini Presiden Danareksa Sekuritas). Bob Yanuar juga disebut-sebut akan ikut dalam paket direksi baru.
Kenapa ada pergantian direksi Danareksa yang terkesan mendadak? Barcelius Ruru enggan berkomentar, sementara Dian Wirjawan sendiri mengaku tak tahu-menahu alasan di balik penggantian dirinya. Sebaliknya, Rino Agung Effendy, bekas Kepala Danareksa Research Institute, terus terang mengatakan bahwa penggantian direksi itu mustahil dilakukan bila kinerja Danareksa dinilai baik. "Pergantian direksi itu normalnya empat tahun sekali. Jika direksi diganti padahal baru bekerja selama lima bulan, itu kan enggak normal," ujar Rino.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini