Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari Indonesia ke Iran terhenti

Hubungan ekonomi perdagangan antara indonesia-iran terhenti sejak adanya pergolakan di iran. ekspor indonesia ke negara lain di kawasan timur tengah tetap berjalan, antara lain teh dan tenaga kerja.(eb)

15 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KRISIS yang melanda Iran, ternyata membawa pengaruh juga kepada Indonesia. Selama ini hubungan ekonomiperdagangan kedua negara masih kecil. Tapi "yang masih kecil itu pun kini terhenti," kata Zainul Yasni, Ketua Tim Koordinasi Peningkatan Ekspor ke Timur Tengah, pekan lalu. Padahal sebenarnya tahun depan direncanakan perluasan. Tapi ketika Khomeini hendak kembali dari Paris ke Teheran PT Tehnik Umum yang mengerjakan proyek kilang minyak di Isfahan (Iran) menarik diri dari sana. "Akibatnya 50 tenaga kerja Indonesia yang dibawanya juga dipulangkan " kata Sekjen Asosiasi Kontraktor Indonesia, Santoso Sutrisno. Namun ketika Syah Iran berkuasa, Indonesia sempat menarik petro-dollarnya sebesar US$ 200 juta untuk pembangunan pabrik pupuk Urea di Dawuan, Cikampek Jawa Barat. Sebenarnya hubungan dagang antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama. Dari Iran, Indonesia antara lain mengimpor permadani. Sedang Indonesia mengekspor teh, kopi, cassiavera dan kayu. Tahun 1975 dari ekspor komoditinya Indonesia berhasil menggaet devisa sebesar US$ 965.802. Tapi kemudian terus menurun, sehingga 1978 lalu hanya mencapai US$ 783 ribu. Dari Januari s/d Oktober lalu satu-satunya ekspor yang berjalan hanya teh. Itu pun hanya bernilai sekitar US$ 37 ribu. Menurut S. Purnama, Kepala bagian teh Kantor Pemasaran Bersama Perkcbunan Ja-Bar/Sum-Sel, "ekspor teh ke Iran itu betul-betul kualitas super." Dulu, pembayarannya menggunakan dollar Amerika. "Kini mereka minra pembukaan Letter of Credit (L/C) berdasarkan mata uang Pound-Sterling buat kita, menurut Purnama, (L/C) dibuka dengan Pound-Sterling tidak menjadi persoalan." Meskipun begitu, ekspor teh ke Iran dewasa ini "seakan-akan terputus." Tak ada permintaan walaupun sudah disuran langsung, katanya. Kendati demikian, ekspor teh ke negara-negara lain di kawasan Timur Tengah tetap berjalan lancar. Bahkan kelihatan meningkat. Mesir, misalnya, untuk Januari-November lalu mengimpor teh dari Ja-Bar dan Sum-Ut saja seharga US$ 6,8 juta. Dari Irak senilai US$ 191 ribu. Menurut Yasni, Irak juga meminta sekitar 200 ton kayu jati dari Indonesia, yang sampai saat ini belum dilayani. Pihak Irak akan mengekspor kurma dan belerang untuk keperluan pabrik Petro Kimia Gresik. Dan negara yang kini giat sedang membangun itu juga meminta tenaga kerja dari Indonesia. "Untuk pengemudi alat-alat besar mereka butuh 500 tenaga," kata pejabat Tim Koordinasi Ekspor ke Timur Tengah." Yang dikirim baru sebanyak 45 orang dari 114 orang yang melamar. Di Arab Saudi, dewasa ini tak kurang 18.200 tenaga kerja Indonesia. Mereka ini bekerja di berbagai proyek pembangunan perumahan, hotel, pemasangan jaringan telepon, peternakan ayam, sopir bis sampai pengoperasian pusat computer dan bank. Dan dari tenaga kerja ini Indonesia pun mendapatkan devisa. Transfer uang melalui Algemene Bank Nederland, Jakarta, dari tenaga kerja di Arab Saudi 1978 lalu berjumlah US$ 5 juta, lewat Citibank US$ 3,3 juta. Sedang dari Januari s/d Juli 1979 berjumlah US$ 10,5 juta. Sedang transfer uang melalui Bank Bumi Daya Jakarta dari bulan Desember 1976 sampai dengan Juli lalu berjumlah sebesar US$ 9,5 juta. Atau rata-rata sebulan US$ 299 ribu. Dari izin yang ada sekarang renaga Indonesia yang belum dikirim sekitar 7000 orang, sementara Aljazair meminta sebanyak 1000 tenaga kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus