DARI Istana Tampaksiring, Bali, jalinan perkawanan dalam bisnis pekan lalu banyak dibuat. Setelah berkongsi dalam bisnis karet alam, Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk Dewan Bisnis Indonesia-Malaysia (Indonesia-Malaysia Business Council/IMBC). Nota kesepakatan yang ditandatangani Ketua IMBC Indonesia, Tanri Abeng, dan Ketua IMBC Malaysia, Mirzan Mahathir, itu disaksikan oleh Presiden Indonesia Megawati Sukarnoputri dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. "Lembaga ini diharapkan bisa melancarkan arus investasi kedua negara," kata Tanri.
Perusahaan Indonesia yang terlibat dalam dewan ini antara lain Bakrie Brothers, Risjad Salim Group, Lippo Group, Bank Mandiri, Jamsostek, PLN, PT Pusri, Garuda Indonesia, dan Bukaka Group. Sedangkan dari Malaysia antara lain Petronas, Telkom Malaysia, Guthrie Bhd., Maybank, Permodalan Nasional Bhd., dan Johor Corp. Bhd. Pada tahap pertama, kedua belah pihak akan mengumpulkan dana bersama sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Pengusaha Indonesia dan Malaysia juga sepakat membangun pelabuhan bersama. Meski masih di atas kertas, kerja sama ini paling tidak bisa meredakan berbagai perang dagang kedua negara di pasar internasional, mulai dari minyak kelapa sawit, karet, sampai produk elektronik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini