Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir soal Indonesia Masuk BRICS: Banyak Negara Sahabat Kontra, tapi Bisa Saling Menguntungkan

Erick Thohir mengatakan masuknya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS dapat menguntungkan perdagangan RI dengan negara-negara di bagian selatan.

9 Januari 2025 | 21.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ditemui dalam acara Indonesia AI Day 2024 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, 14 November 2024. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan masuknya Indonesia sebagai anggota penuh dari kelompok ekonomi bentukan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS) dapat menguntungkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di bagian selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick menyebut anggota BRICS merupakan negara-negara sahabat dari Indonesia. Kita, kata dia, merupakan negara independen dan tidak terafiliasi dengan penyebutan blok kanan atau timur. Menurut dia, pro kontra antara kedua pihak tersebut justru bisa menjadi peluang bagi Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dan kita lihat juga bagaimana BRICS ini kan juga banyak sekali negara-negara sahabat yang memang kontra. Tapi bisa saling menguntungkan juga. Kita dengan Cina, kita dengan India, kita dengan Rusia," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2024. 

Erick menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara Independen tentu tidak masalah mengikuti organisasi apa pun. Baik itu BRICS, World Trade Organization (WTO), atau hubungan dagang lainnnya.  

"Jadi hal ini sebagai negara yang memang tentu kita independen. Kita tidak punya bagian geopolitik kemana pun," tutur dia. 

Sebelumnya, pada Senin, 6 Januari 2025, Brasil yang menjabat presidensi BRICS mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota organisasi kerja sama ekonomi antar negara tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu.

"Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global," bunyi pernyataan tersebut.

Keputusan bergabungnya Indonesia ke BRICS pertama kali disetujui oleh negara-negara anggota dalam KTT yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023.

Anggota-anggota BRICS menguasai 40 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto (PDB) global sehingga menjadikannya pemain yang penting di kancah internasional.

Berdiri pada 2009 dengan anggota asli Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan itu, BRICS kini memiliki semakin banyak anggota usai 13 negara baru ditetapkan sebagai negara mitra pada Oktober 2024.

Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus