Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bambang Susantono, Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) bakal mendapatkan gaji Rp 172,7 juta per bulan. Hal itu diketahui dari Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2023 pada Senin, 30 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan itu dituangkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2023 menyebutkan rincian gaji dan tunjangan diatur detail dalam bagian lampiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya," bunyi Pasal 2 Perpres Nomor 13 Tahun 2023.
Gaji pokok Kepala Otorita IKN Nusantara sebesar Rp 5.040.000 per bulan. Ia mendapat tunjangan melekat berupa tunjangan keluarga dan tunjangan beras Rp 648.840 per bulan.
Tunjangan jabatan Kepala Otorita IKN Nusantara sebesar Rp 13.608.000 per bulan. Lalu ada tunjangan kinerja mencapai Rp 153.422.000 per bulan.
Harta Kekayaan Bambang
Bambang Susantono dilantik Predisen Joko Widowo sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara IKN pada Kamis, 10 Maret 2022. Pemilihan Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN sebenarnya tak mengejutkan. Namanya telah mencuat sejak akhir Februari lalu, seperti ditulis Tempo, 10 Maret 2022.
Selanjutnya: Bambang sempat mengemban sejumlah jabatan di era SBY
Bambang bukan nama baru di pemerintahan. Bambang sempat mengemban sejumlah jabatan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia diangkat menjadi Deputi Menko Perekonomian Bagian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007 hingga akhirnya menjadi Wakil Menteri Perhubungan pada 2009.
Merujuk pada laporan harta kekayaan penyelenggara negara di situs KPK, Bambang terakhir melaporkan harta di akhir masa jabatannya sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada 2014. Bambang tercatat memiliki harta sebanyak Rp 3,9 miliar.
Hartanya paling banyak berbentuk tanah dan bangunan senilai Rp 2 miliar. Dia memiliki empat properti di Tangerang Selatan dan Bogor. Rumahnya yang paling mahal ada di Tangerang Selatan dengan harga Rp 1,2 miliar.
Selanjutnya, dia memiliki harta bergerak berupa mobil dan motor seharga Rp 470 juta. Hartanya juga terdiri dari logam mulia dan batu mulia yang ditaksir mencapa Rp 668 juta. Lulusan Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung itu juga memiliki harta berupa kas sebanyak Rp 899 juta. Namun, hartanya dikurangi hutang sebanyak Rp 162 juta. Sehingga bila ditotal, hartanya dalam LHKPN mencapai Rp 3,9 miliar.
M ROSSENO AJI| M JULNIS FIRMANSYAH
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini