Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Darmawan Prasodjo yang dikabarkan bakal menjadi Wakil Direktur Utama PT PLN ternyata sudah meninggalkan Istana sejak Oktober lalu. Saat ini, ternyata Darmawan atau biasa disapa Darmo, sudah tidak lagi menjadi Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) membantu Moeldoko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Per Oktober, setelah pelantikan presiden,” kata Tenaga Ahli Muda Deputi I KSP Grenata saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Staf KSP lain juga membenarkan informasi tersebut kepada Tempo. Saat ini, Deputi I masih dipimpin oleh seorang pelaksana tugas.
Namun, laman resmi KSP masih mencantumkan nama Darmo sebagai Deputi I Bidang Pengendalian Pembangunan Program Prioritas. Dengan posisi ini, Darmo memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh program prioritas nasional dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Sepak terjang Darmo di pemerintahan sebenarnya sudah dimulai sejak 2012. Saat itu, ia menjadi Chairman Millenium Development Goals 2012 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau UKP4. Unit ini berada di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY langsung, yang menjadi cikal bakal KSP.
Pada 2013, Darmo bergabung dengan PDI Perjuangan, partai pengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tahun 2015, Darmo pun tercatat sudah masuk di lingkaran istana. Ia menjadi Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi, membantu Kepala KSP Luhut Binsar Panjaitan.
Meski dikabarkan akan jadi Wakil Dirut PLN, Darmo sebenarnya sudah menjabat di perusahaan tersebut. Agustus 2018, Darmo ditunjuk sebagai komisaris PLN.
Dengan berbagai latar belakang itu, sebagai mantan atasan, Luhut menilai Darmo cocok jadi Wakil Dirut PLN. “Menurut saya, Pak Darmo itu qualified.” Tapi Luhut minta wartawan mencari tahu terlebih dahulu, apakah Darmo sudah dipastikan memimpin perusahaan setrum negara tersebut atau belum.