Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Prabowo akan Suntik Mati PLTU dalam 15 Tahun, Bahlil: Untuk Percepat Transisi Energi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan operasional PLTU dalam 15 tahun ke depan.

22 November 2024 | 19.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU dalam 15 tahun ke depan adalah bentuk komitmen Indonesia menuju net zero emission yang ditargetkan pada 2060.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah barang tentu itu dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian. Memang apa yang menjadi arahan sebagai bentuk daripada komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi, itu sebenarnya," ujar Bahlil saat ditemui usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan exercise kepada pembangkit listrik yang akan dipensiunkan. Sebagai gantinya, Bahlil mengatakan akan mengembangkan energi baru dan terbarukan atau EBT.

"Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara dan masyarakat. Ini yang kami lagi ada exercise," imbuhnya.

Adapun PLTU yang saat ini sedang dalam radar peremajaan adalah unit I Cirebon. Dalam pelaksanaannya, ia mengatakan tidak mau membebankan keuangan negara, pasalnya mengganti energi fosil dengan energi terbarukan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.

"Itu sudah pasti mahal. Ini antara komitmen kita dengan dunia dan kondisi dalam negeri. Nah, karena itu bertahap, kita akan dorong ke sana bertahap," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dalam 15 tahun ke depan. Hal tersebut disampaikan pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa, 19 November 2024.

"Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," kata Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo mengatakan, dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia berkomitmen mencapai energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dalam 15 tahun ke depan, ia juga berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 75 gigawatt dari energi terbarukan, sehingga target net zero emission dapat tercapai lebih cepat menjadi tahun 2050.

"Selain itu, kami memiliki sumber daya terbarukan lainnya, sehingga kami sangat optimis dapat mencapai nol emisi pada tahun 2050," imbuh Prabowo.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus