Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Direktur AXA Financial Indonesia, Vincentius Wilianto: Potensi Asuransi Syariah Sangat Besar

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat indeks asuransi syariah masih berada di kisaran 2,51 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dari angka indeks literasi keuangan terhadap asuransi, yaitu 15,75 persen.

11 Juni 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur AXA Financial Indonesia, Vincentius Wilianto: Potensi Asuransi Syariah Sangat Besar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat indeks asuransi syariah masih berada di kisaran 2,51 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dari angka indeks literasi keuangan terhadap asuransi, yaitu 15,75 persen. Direktur AXA Financial Indonesia, Vincentius Wilianto, mengatakan masih rendahnya indeks syariah ini akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap konsep layanan keuangan berbasis syariah. "Ada persepsi yang salah di masyarakat bahwa syariah hanya untuk umat muslim, padahal syariah bisa dinikmati dan dimiliki semua kalangan, karena bersifat universal," ujarnya. Berikut ini petikan wawancara Ghoida Rahmah dari Tempo dengan Vincentius, Rabu pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur AXA Financial Indonesia, Vincentius Wilianto: Potensi Asuransi Syariah Sangat Besar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengapa memilih berfokus pada asuransi syariah?

Kami melihat potensi asuransi syariah sangat besar. Sebelumnya, kami pernah menjual asuransi syariah dan mencapai hasil bagus. Manajemen baru melakukan sejumlah aktivasi baru, kami hire dedicated person khusus yang pegang syariah.

Apa manfaat asuransi syariah?

Asuransi syariah punya prinsip tolong-menolong yang kuat sekali. Ketika peserta membayar kontribusi ke perusahaan asuransi, kami hanya bersifat sebagai pengelola. Kalau mereka sehat, kontribusinya digunakan untuk menolong yang berhak, yaitu peserta lain yang meninggal lebih awal.
Konvensional tidak ada seperti ini. Kalau ada kelebihan, diambil semua. Kalau ada kekurangan, dia yang tanggung.

Bagaimana strategi memasarkan produk syariah?

Kami masuk ke komunitas-komunitas untuk sosialisasi. Agen-agen yang memasarkan juga spesial karena harus berlisensi syariah. Saat ini sudah ada sekitar 1.100 agen kami yang bisa menjual produk syariah.

Peluang bisnis asuransi syariah ke depan?

Belum semua perusahaan asuransi jiwa memiliki lisensi syariah. Sistem lisensi itu berdasarkan Undang-Undang Asuransi. Pada 2024 perusahaan harus memutuskan kalau ingin asuransi syariah berbentuk terpisah. Sekarang baru sedikit perusahaan yang berlisensi itu.

Bagaimana dukungan regulator terhadap pengembangan bisnis syariah?

Support dari OJK tidak membeda-bedakan, syariah dan konvensional sama saja. Artinya, tidak boleh memihak salah satu sisi saja, support-nya sama.

Karier:
- Kepala Departemen Manajemen Risiko Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI
- Direktur Keuangan PT AXA Life Indonesia 2017-sekarang

Pendidikan:
- Sarjana Matematika Institut Teknologi Bandung 1992
- Graduate Diploma Studi Aktuaria di Macquarie University

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus