Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dirut Kilang Pertamina Internasional Ungkap Faktor Kinerja Positif Triwulan I

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengungkapkan faktor utama yang mendorong kinerja positif perusahaan pada triwulan I 2021.

19 Mei 2021 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja melintasi area Kilang Donggi Senoro di Desa Uso, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, 22 Oktober 2016. Kilang LNG Donggi Senoro berkapasitas dua juta ton per tahun yang diperoleh dari pasokan gas PT PHE Tomori dan PT Medco Energi Internasional Tbk yang mengelola lapangan gas di Blok Senoro-Toili (total volume 250 MMSCFD) dan PT Pertamina EP wilayah Matindok (85 MMSCFD). ANTARA/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional mencatatkan kinerja positif bisnis pengolahan dan petrokimia dengan melampaui target yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada triwulan I 2021.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.
 
“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan minyak mentah. Kami diberikan fleksibilitas dalam mengolah minyak mentah negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik," kata Djoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 19 Mei 2021.
 
Optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi sesuai dengan pergerakan crack spread atau perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dan harga produk yang dihasilkan kilang.
 
Menurut Djoko, upaya optimasi berhasil menjadikan imbal hasil produk di atas target. Persentase produksi bernilai tinggi, seperti produk bahan bakar minyak dan petrokimia mencapai realisasi di atas 79 persen lebih tinggi dibandingkan target pada RKAP sekitar 78 persen.
 
"Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi hampir 100 persen lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99 persen," kata Djoko.
 
Adapun faktor kedua terkait efisiensi biaya operasi kilang, lanjut dia, pemakaian energi yang dikendalikan hingga angkanya di bawah target RKAP.
 
Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 108,6 atau lebih rendah daripada yang ditetapkan dalam RKAP yang hampir sebesar 109.
 
Kinerja positif Kilang Pertamina Internasional juga tak lepas dari dukungan mitra bisnis, seperti Patra Niaga yang telah menjual produk bahan bakar minyak berkualitas dan Perusahaan Gas Negara yang telah memasok gas alam ke kilang-kilang Pertamina untuk proses produksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus