Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Anggota DPR Pertanyakan Manajemen Risiko Pertamina usai Kebakaran Kilang Balikpapan

Anggota dewan pertanyakan kedisiplinan Pertamina dalam menjalankan program mitigasi risiko melalui audit, pengawasan, pengedalian, pemeliharaan kilang

28 Mei 2024 | 01.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mempertanyakan manajemen risiko Pertamina seiring insiden kebakaran Kilang Balikpapan pada Sabtu, 25 Mei 2024. Sebelumnya, kilang ini pernah terbakar dua kali setahun pada Jumat, 4 Maret 2022 dan Ahad, 15 Mei 2024. "Mulai 31 Januari 2024 sudah diangkat Direktur Manajemen Risiko. Namun nahasnya, kasus kebakaran kilang minyak tetap saja berulang," kata Mulyanto melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Mei 2024.

Adapun Direktur Manajemen Risiko Pertamina yang diangkat melalui rapat umum pemegang saham atau RUPS tersebut, ialah Ahmad Siddik Badruddin. Keputusan pengangkatan direktur baru ini  tertuang dalam SK-25/MBU/01/2024 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini lantas menyimpulkan persoalan kilang ini tidak terletak pada keberadaan direktorat khusus manajemen risiko. Namun, pada kedisiplinan Pertamina dalam menjalankan program mitigasi risiko melalui audit, pengawasan, pengedalian, pemeliharaan kilang dan infrastrukturnya.

"Saya khawatir aspek ini tidak dijalankan dengan baik oleh Pertamina, karena program tersebut menuntut anggaran yang tidak sedikit dengan kondisi kilang yang kompleks dan semakin tua," tuturnya.

Mulyanto pun meminta Pertamina mengevaluasi manajemen risiko di kilang-kilang milik mereka. Ia mengingatkan agar kilang-kilang yang semakin menua, tidak dirawat dengan cara seadanya. "Ini penting agar kevelakaan seperti ini (kebakaran) tidak terulang di masa-masa mendatang," tuturnya.

Mulyanto juga mendesak pemerintah meneliti dengan cermat penyebab utama kebarakan Kilang Balikpapan. Biasanya, kata dia, penelitian kebakaran pilang dilakukan terpisah dan komprehensif oleh pihak kepolisian, konsultan internasional, konsultan BPPT, hingga tim teknis internal Pertamina. "Meneliti penyebab itu penting untuk memitigasi risko, sehingga kecelakaan kilang bisa dicegah," kata Mulyanto.

Kebakaran Kilang Pertamina di Balikpapan terjadi pada 7.30 WITA. Kilang Pertamina Internasional menyebut tidak ada korban dalam peristiwa ini. Api berhasil dipadamkan selang beberapa waktu pasca kejadian. Ia juga memastikan tidak ada warga sekitar yang menjadi korban atas peristiwa tersebut. "

Menyoal keamanan kilang, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Hermansyah  Y. Nasroen mengklaim PT Kilang Pertamina (KPI) sudah berupaya meningkatan keandalan kilang, si antaranya melalui proses pemeliharaan berkala.  "Kami juga melaksanakan operasi sesuai standar, serta menyiapkan tindakan-tindakan mitigasi atas kemungkinan risiko yang mungkin timbul," kata Hermansyah melalui aplikasi perpesan kepada Tempo, Sabtu, 25 Mei 2024.

Pilihan editor: Kebakaran Berulang di Kilang Balikpapan, Pertamina Klaim Lakukan Pemeliharaan Berkala

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus