Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sebanyak 71,7 persen penduduk atau sebanyak 193,6 juta orang berencana mudik pada Lebaran tahun ini.
Tingkat kepadatan moda transportasi darat masih belum dapat diprediksi dengan jelas.
Tujuh ruas jalan tol fungsional di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan dioperasikan secara gratis.
JUMLAH pemudik Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, naik 56 persen dibanding pemudik tahun lalu, menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran tahun ini, pemerintah telah menyiapkan infrastruktur transportasi, termasuk jalan tol.
Staf khusus dan juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan sebagian dari operator transportasi sudah bisa memprediksi volume kendaraan yang akan bergerak. “Jadi infrastruktur sudah siap,” katanya dalam diskusi antisipasi mudik di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.
Menurut Adita, koordinasi dan identifikasi masalah juga telah dilakukan secara intensif sejak dua bulan lalu, terutama kesiapan angkutan darat. Sebab, kepadatan moda transportasi darat masih belum bisa diprediksi dengan jelas lantaran pengguna angkutan pribadi atau bus tidak memesan tiket secara daring. "Meski demikian, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan menghadapi kondisi dinamis di lapangan," kata Adita.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan akan ada diskon tarif oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada mudik Lebaran tahun ini. Anggota BPJT, Tulus Abadi, mengatakan pemotongan tarif ditentukan oleh BUJT dengan kisaran maksimal 20 persen di jalan tol Trans Jawa.
Dia menyebutkan jalan tol Trans Jawa berpotensi mengalami lonjakan jumlah pemudik. Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Timur dengan 31,3 juta orang; disusul Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi 28,43 juta orang; serta Jawa Tengah 26,11 juta orang. Sementara itu, daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Foto udara kendaraan pemudik saat antre untuk melewati gerbang tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 19 April 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengguna jalan tol, menurut pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, pemerintah perlu menerapkan diskon tarif jalan tol lebih dini. “Pemberian diskon tarif perlu diterapkan segera guna menarik perhatian pemudik,” katanya, kemarin.
Djoko menyebutkan pemberian diskon tarif jalan tol dibutuhkan untuk memastikan badan jalan tetap bisa menampung lonjakan volume kendaraan. Pemberian potongan tarif juga bermanfaat untuk mendistribusikan kendaraan agar tidak menumpuk pada waktu puncak mudik.
Walau dianggap penting, hingga saat ini belum ada informasi lanjutan mengenai jalan tol mana saja yang akan memberikan potongan tarif ataupun besarannya. Ketika dihubungi kemarin, juru bicara BPJT, Aisyah Herlita Setyaningrum, menuturkan pihaknya masih menunggu informasi ihwal diskon tarif jalan tol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, juru bicara PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Lisye Octaviana, menyatakan, berdasarkan evaluasi pelaksanaan mudik Lebaran 2023, diskon tarif jalan tol berhasil mencegah penumpukan arus lalu lintas. Lisye menjelaskan, Jasa Marga bersama pihak terkait akan segera mendiskusikan rencana penerapan potongan tarif jalan tol.
Pengelola jalan tol lainnya, Astra Infra, juga akan melakukan beberapa upaya untuk mengurai kepadatan pada puncak arus mudik dan balik Lebaran, salah satunya dengan memberikan diskon tarif. “Kami berharap bisa berdampak positif untuk kelancaran mudik,” ujar Group Chief Operating Officer Astra Infra Billy Perkasa Kadar.
Pengoperasian Jalan Tol Fungsional
Usaha lain menghadapi lonjakan jumlah kendaraan adalah membuka pengoperasian tujuh jalan tol fungsional. Terdapat tiga ruas jalan tol fungsional di Pulau Jawa dan empat ruas jalan tol fungsional di Pulau Sumatera.
Selama melintasi jalan tol fungsional pada mudik Lebaran, masyarakat tidak dikenakan biaya alias gratis. Pengerjaan sebagian besar jalan tol fungsional ini belum rampung, tapi telah layak digunakan. Jalan tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Cikeas-Cibitung, contohnya, yang baru akan diresmikan pada kuartal II 2024.
Tulus Abadi mengatakan pengelola jalan tol fungsional tetap mengupayakan kesiapan perambuan selama masa mudik. Ia mengimbuhkan, kecepatan kendaraan di jalan tol fungsional biasanya dibatasi maksimal 40 kilometer per jam. Hal ini dilakukan karena kondisi jalan belum mulus.
"Kalau kendaraan dipacu lebih dari 50 kilometer per jam, jalanan akan dipenuhi debu serta menjadi sangat berisiko ketika musim hujan," katanya.
Adapun Djoko Setijowarno menilai jalan tol fungsional seharusnya tidak dibuka pada malam hari karena sarana penerangan belum lengkap. Ia menambahkan, selama dua tahun belakangan, sistem satu jalur di jalan tol berjalan baik. Hanya, perlu dilakukan contraflow terbatas selama mudik Lebaran 2024.
"Sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah normal arus kendaraan di jalan tol sebaiknya dibuka bagi angkutan penumpang," katanya. Alasannya, angkutan umum seperti bus akan terjebak macet jika harus kembali melewati jalan arteri. Begitu pula penumpang akan menunggu lama angkutan umum dari arah Jakarta dan sekitarnya menuju arah timur Pulau Jawa.
Gerbang tol Bakauheni Selatan di Terbanggi Besar, Hata, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, 4 Juli 2023. TEMPO/Bintari Rahmanita
Selain itu, ia merekomendasikan pemerintah menambah waktu arus balik seperti pada tahun lalu. Pada 2023, pemerintah memperpanjang masa cuti bersama Lebaran dan mengimbau pemudik memundurkan jadwal balik setelah awalnya ditetapkan pada 26 April 2023.
Djoko mengingatkan para pemudik supaya menghindari penggunaan sepeda motor karena melelahkan sehingga rawan kecelakaan. Berdasarkan evaluasi Lebaran 2023, jumlah kasus kecelakaan pada periode H-5 hingga H+4 Lebaran sebanyak 5.894 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 76,87 persen kasus melibatkan sepeda motor dan menyebabkan 726 orang meninggal.
Rest Area Darurat
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berharap BPJT dan BUJT mempersiapkan pembukaan tempat istirahat atau rest area darurat di jalan tol. Fasilitas tambahan itu diperlukan karena pada pelaksanaan mudik 2023 biang kemacetan berada di akses rest area.
Dia berpendapat, BUJT perlu menyediakan ruang parkir tambahan di sekitar rest area untuk menampung lonjakan volume pengguna jalan tol. Dia memperkirakan volume kendaraan di jalan tol Trans Jawa sejak H-7 Lebaran akan naik 40-70 persen per hari. “Perlu ruang parkir di rest area yang mampu menampung kenaikan volume kendaraan tersebut.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini