Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Startup e-commerce sepatu Jepang SODA bakal mulai berekspansi ke Indonesia dan Filipina pada tahun depan. Saat ini, bisnis rintisan tersebut mengoperasikan SNKRDUNK, marketplace sneaker online terbesar Jepang dengan 2,5 juta pengguna bulanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saat ini kami akan fokus pada ekspansi masa depan ke seluruh pasar Asia, dimulai dengan Indonesia dan Filipina di tahun depan,” kata CEO SODA Yuta Uchiyama dalam keterangan resmi, Kamis, 29 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rencana ekspansi itu menyusul total pendanaan SODA yang saat ini telah menembus US$ 81,4 juta. Investasi ini memungkinkan SODA untuk melakukan merger dan akuisisi penting yang menempatkan startup e-commerce sepatu tersebut berada pada posisi yang kuat di pasar sepatu kets Jepang.
Belakangan, SoftBank Ventures Asia (SBVA) memang tengah memimpin putaran pendanaan Seri C terhadap SODA. Sejauh ini putaran pendanaan Seri C telah mengumpulkan US$ 56,4 juta. Pendanaan ini juga diikuti oleh perusahaan portofolio SBVA, KREAM, platform reseller sepatu asal Korea, serta perusahaan ventura, Altos Ventures dan JAFCO.
Pendanaan terbaru akan digunakan SODA untuk mengakuisisi Monokabu, perusahaan sepatu terbesar kedua di Jepang. Pasca akuisisi, total pangsa pasar SODA menyentuh 80 persen di segmen bisnis sneaker sekaligus menjadi penguasa pasar di Jepang.
Investasi SBVA di SODA merupakan yang kedua kalinya setelah pendanaan Seri B pada Januari 2021. Saat itu SBVA menyuntikkan investasi sebesar US$ 17 juta.
CEO SoftBank Ventures Asia JP Lee mengatakan pasar sepatu kets global meningkat lebih dari 20 persen setiap tahun dan diperkirakan mencapai hampir US$30 miliar pada tahun 2030. Karena itu, ia mengatakan perusahaannya percaya ada potensi pertumbuhan kuat di industri tersebut. Apalagi, SODA adalah pemain kunci di pasar Jepang.
"Kami berharap volume transaksi penjualan sneaker yang dihasilkan oleh perusahaan portofolio kami di Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Kami akan secara aktif memanfaatkan jaringan global SBVA untuk menciptakan sinergi strategis dan memimpin pasar Asia,” kata JP Lee.
Pada Mei 2021, e-commerce SODA mencapai rekor angka penjualan sekitar US$ 34,7 juta dan membukukan pertumbuhan 900 persen secara tahunan.