Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Dosen Ekonomi Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyarankan agar pemerintah membuat aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih fleksibel. “Rendah ketika mereka masuk tetapi ada komitmen untuk meningkatkan dan menggandeng produksi produsen lokal,” ujar Wijayanto dalam sesi diskusi daring melalui akun YouTube Universitas Paramadina, Jumat, 11 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Wijayanto, pemerintah semestinya belajar dari pengalaman saat gagal mendapatkan investasi dari Samsung yang kala itu melakukan ekspansi. “Sekarang Vietnam miliki, kita tidak karena kesalahan masa lalu terkait TKDN,” tutur dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wijayanto berandai apabila Samsung memilih Indonesia pada saat itu, ekonomi tanah air berada dalam situasi yang menggembirakan. Sebab Indonesia akan terpapar ekosistem industri teknologi informasi dan komunikasi.
Ia mengatakan TKDN adalah isu yang relevan dibahas saat ini karena ada kemungkinan perusahaan industri teknologi dari Amerika akan mencoba relokasi dari Vietnam. Menurut dia, ada harapan Indonesia menjadi negara pilihan jika aturan TKDN dibuat fleksibel.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengungkapkan wacana relaksasi TKDN disampaikan sebagai salah satu opsi yang dipertimbangkan pemerintah untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat merespons penerapan tarif impor 32 persen Presiden Donald Trump.
Dalam dialog ekonomi dengan pengusaha dan investor di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa 8 April 2025, Airlangga kembali memaparkan tentang rencana pelonggaran aturan atau deregulasi Non Tariff measure. “Ini antara lain yang diminta Amerika, ICT untuk TKDN. Terutama untuk investasi Amerika yang ada di pulau Batam,” ucapnya.
Pilihan editor: Whatsapp Bermasalah, Internet Service Provider juga Error