Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka dari 2,3 persen menjadi 2,1 persen akibat terjadinya perang dagang lintas negara. Komisioner Perekonomian Uni Eropa, Pierre Moscovici, mengatakan pemangkasan proyeksi dilakukan tidak saja akibat perang dagang, tapi juga akibat ketidakpastian kebijakan di bidang ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Moscovici, masalah tersebut mengakibatkan penurunan kepercayaan diri dan mengganggu iklim bisnis. "Meningkatnya ketegangan akibat perang dagang telah menciptakan bencana, tidak ada pemenang, yang ada hanya kerusakan," katanya seperti dikutip dari CNN, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca: Sri Mulyani: Pemerintah Petakan Sektor Terdampak Perang Dagang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amerika dan Uni Eropa mempunyai hubungan dagang yang erat. Nilai kerja sama perdagangan mereka mencapai US$ 1,1 triliun per tahun.
Namun kerja sama tersebut rusak akibat perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Donald Trump. Dia beberapa waktu lalu memberlakukan tarif impor untuk baja dan aluminium asal Uni Eropa. Trump masih mengancam akan memberlakukan tarif impor 20 persen atas ekspor mobil Uni Eropa.
Perang dagang juga terjadi antara Amerika Serikat dan Cina. Kedua negara saling meningkatkan tarif impor sehingga ikut mempengaruhi perdagangan dan perekonomian global.
Sebagaimana diketahui, tensi perang dagang semakin panas dan meluas. Yang terbaru, pemerintahan Trump kembali mendorong ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Cina dengan rencana merilis tambahan daftar barang impor asal Cina yang akan dikenakan tarif, yang jumlahnya mencapai US$ 200 miliar.
Baca: JK: Perang Dagang Amerika - Cina Pengaruhi Ekspor Indonesia
Tarif tersebut dapat berlaku setelah konsultasi publik berakhir pada 30 Agustus, menurut pernyataan dari kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat, yang dirilis pada Selasa, 10 Juli 2018. Daftar barang yang diusulkan termasuk barang-barang konsumen, seperti pakaian, komponen televisi dan lemari es, serta barang-barang berteknologi tinggi lainnya, tapi menghilangkan beberapa produk, seperti telepon seluler. Pemerintah Cina menyatakan usulan tarif impor baru oleh Amerika akibat perang dagang ini akan merusak sistem WTO dan globalisasi.
BISNIS