Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir: Obat Herbal Kita Sangat Kuat Tapi Tak Dibangun karena Senang Impor

Erick Thohir mendorong agar produksi obat herbal di dalam negeri untuk terus dikembangkan. Hal ini penting agar bisa menekan laju impor obat.

8 Januari 2022 | 10.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Teminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 31 Mei 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mendorong agar produksi obat herbal di dalam negeri untuk terus dikembangkan. Hal ini penting agar bisa menekan laju impor obat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indofarma, kita pastikan keberpihakan kepada herbal. Obat-obat herbal kita sangat kuat, tapi tidak pernah dibangun karena senangnya obat impor," ucap Erick Thohir dalam kunjungannya di Batam, Jumat, 7 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, Indonesia selama ini dikenal mempunyai potensi yang besar pada industri herbal, dengan tanah yang subur, serta sumber daya air dan sinar matahari yang berlimpah. 

Jika industri herbal dibangun, menurut Erick Thohir, bukan tak mungkin dapat menekan impor bahan baku obat. "Ini kita gabungkan menjadi satu kesatuan sekarang," katanya.

Selain mendorong industri herbal, ia juga tengah menyatukan rumah sakit milik BUMN. Selama ini, banyak BUMN memiliki rumah sakit sendiri-sendiri secara terpisah, di antaranya Pertamina, Pelindo dan PTPN. 

"Karena itu kita gabungkan. Rumah sakitnya tidak tanggung-tanggung, jumlahnya 73 rumah sakit. Total kapasitas tempat tidurnya hampir 7.000, terbesar di Indonesia," tutur Erick Thohir.

Penggabungan rumah sakit menjadi satu ekosistem ini, menurut dia, penting. Dengan begitu, daya jangkau pelayanan rumah sakit bisa semakin luas. "Karena pelayanan kesehatan buat masyarakat kalangan menengah dan ke bawah penting," tuturnya.

Baru-baru ini, RS Internasional juga sudah diluncurkan di Bali. Dengan bekerja sama dengan Mayo Clinic yang menangani kanker terbaik di dunia, rumah sakit itu diharapkan bisa menangani masyarakat yang selama ini berobat ke luar negeri.

Jika RS Internasional di Bali itu berhasil, Erick Thohir menyatakan, hal serupa bakal dikembangkan di beberapa daerah lainnya. Salah satunya dalam bentuk kawasan ekonomi kesehatan di Sumatera dan Sulawesi. "Supaya ketahanan kesehatan kita bisa," kata dia.

Dengan berbagai langkah itu, Erick Thohir menegaskan bukan berarti Indonesia antiasing dan antinegara tetangga. Tapi, menurut dia, Indonesia harus mandiri. "Ayo tetap bangun ekonomi kita. Tapi saya titip, musti lebih mandiri supaya mengurangi ketergantungan kita dengan negara lain."

Sebab, dengan mengembangkan industri sendiri di Tanah Air, kata Erick Thohir, bakal tercipta lapangan kerja dan demikian pula kesempatan berusaha. Hal ini yang perlu terus didorong agar sumber daya alam Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi bangsa.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus