ADA gula ada semut. Pepatah kuno ini rupanya cocok buat ladang minyak Cepu. Ladang minyak yang diduga memiliki cadangan minyak 2 miliar barel ini tengah diperebutkan oleh Exxon Mobil Oil dan Pertamina. Exxon, yang kini masih menguasai ladang Cepu, meminta pemerintah Indonesia memperpanjang kontrak hingga tahun 2030. Padahal kontrak Exxon di Cepu berakhir pada tahun 2010.
Untuk mengegolkan perpanjangan kontrak, Exxon menggalang lobi tingkat tinggi. Pekan lalu, H.J. Longwell, CEO Exxon Mobil Oil, bertemu dengan Presiden Megawati di Istana Merdeka. Naga-naganya permintaan perusahaan raksasa asal Amerika itu akan dituruti pemerintah. "Pembicaraan soal perpanjangan kontrak hampir selesai," ujar Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang mendampingi Mega dalam pertemuan tersebut.
Melihat gelagat buruk, Pertamina mengganti strategi. Perusahaan minyak pelat merah itu sekarang menuntut kompensasi uang dan saham bila kalah dalam perebutan ladang Cepu. Besarnya uang kompensasi memang belum ditentukan. Tapi, soal kepemilikan, Pertamina meminta jatah 17,5 persen saham. Kabarnya, pihak Exxon hanya bersedia memberikan 16,25 persen saham.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini