Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Gresik, Tony Wenas: Mewujudkan Hilirisasi

Freeport mengirimkan konsentrat tembaga perdana dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah menuju Smelter Gresik pada Kamis lalu.

16 Juni 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Sabtu 25 Mei 2024. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan mesin dan fasilitas pendukung Smelter siap untuk beroperasi pada minggu pertama bulan Juni 2024. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyatakan pihaknya telah mengirimkan konsentrat tembaga perdana dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah menuju Smelter Gresik, Jawa Timur pada Kamis lalu, 13 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun smelter itu berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik yang mulai beroperasi Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Smelter PTFI di Gresik sudah siap beroperasi sehingga kami memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga. Ini adalah momen penting bagi PTFI dan Indonesia," ujar Tony Wenas melaui keterangan di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily mengangkut total 22.000 ton konsentrat tembaga, dengan rincian sekitar 12.000 ton akan dimurnikan di Smelter PTFI dan 10.000 ton akan dikirim ke PT Smelting Gresik.

Tony menjelaskan, pengiriman perdana konsentrat ini merupakan momen penting bagi PTFI dan juga bagi Indonesia. "Seluruh konsentrat tembaga ini akan dimurnikan di dalam negeri, mewujudkan hilirisasi sebagai pijakan menuju Indonesia maju," ucapnya.

Konsentrat tembaga tersebut sebagai pasokan smelter yang akan segera beroperasi dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik pada 22 Juni mendatang.

Ketika tiba di pelabuhan, konsentrat akan ditempatkan dalam concentrate barn sebelum diproses lebih lanjut nantinya pada saat masuk tahapan produksi pada flash smelting furnace (FSF).

Lebih jauh, Tony menyebutkan secara garis besar, terdapat tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni proses material handling konsentrat, proses peleburan pada furnace, dan pemurnian pada electrorefinery.

"Kami menjalankan smelter dengan standar operasional yang tinggi dan memenuhi semua regulasi pemerintah," ujar Tony. "Ini adalah komitmen kami dalam mendukung program hilirisasi pertambangan yang ditetapkan pemerintah."

Smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga yang terletak di KEK JIIPE, Manyar, Kabupaten Gresik. Pembangunannya dimulai Oktober 2021 dan telah selesai pembangunan sesuai jangka waktu yang ditetapkan pemerintah.logam muliah

Smelter kedua PTFI tersebut merupakan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia dan akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.

Smelter tersebut juga dilengkapi unit refinery, unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat dan unit desalinasi serta unit effluent and wastewater treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus