Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Freeport Siapkan USD 1,3 M untuk Pengembangan Tambang Bawah Tanah

Tahun ini, PT Freeport Indonesia tahun ini menggelontorkan investasi US$1,3 miliar untuk pengembangan penambangan bawah tanahnya di Papua.

17 Agustus 2020 | 20.10 WIB

Inalum Siap Kelola Tambang Freeport Indonesia
Perbesar
Inalum Siap Kelola Tambang Freeport Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini, PT Freeport Indonesia tahun ini menggelontorkan investasi US$1,3 miliar untuk pengembangan penambangan bawah tanahnya di Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyampaikan sepanjang periode 2019—2020, perusahaan tengah memasuki masa transisi beralih sepenuhnya pada kegiatan produksi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan Deep Level Level Zone (DMLZ). Hal itu dilakukan seiring dengan berhentinya operasi tambang terbuka tahun lalu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Oleh karena itu, kapasitas produksi perusahaan saat ini hanya 60 persen dari kapasitas penuh. Produksi dengan kapasitas penuh baru akan tercapai pada 2022.  

"Tahun ini investasi tambang bawah tanah US$1,3 miliar. Karena harus investasi US$1,3 miliar, cash flow masih negatif," ujar Tony dalam diskusi virtual, Senin 17 Agustus 2020.

Berdasarkan laporan keuangan dan operasi kuartal II/2020  Freeport-McMoRan Inc., induk usaha Freeport Indonesia, kapasitas produksi bijih di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan DMLZ mencapai 54.800 ton per hari sepanjang kuartal kedua tahun ini. Realisasi ini di atas 9 persen dari proyeksi dan naik 46 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020.

Sepanjang kuartal kedua tahun ini, Freeport Indonesia menambah 46 drawbell baru di tambang bawah tanah sehingga total drawbell yang dibuka sampai saat ini mencapai 261 drawbell. Drawbell baru akan terus ditambah untuk meningkatkan produksi.

Freeport Indonesia menargetkan produksi tembaga dan emas pada 2021 dapat meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun ini. Produksi tembaga tahun depan ditargetkan dapat mencapai 1,4 miliar pon, sementara emas mencapai 1,4 juta ounce.

Usai pengembangan tambang bawah tanah rampung, nantinya diharapkan rerata produksi tahunan Freeport Indonesia untuk beberapa tahun ke depan dapat mencapai 1,55 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

Modal tahunan Freeport Indonesia untuk proyek pengembangan bawah tanah ini diperkirakan mencapai sekitar US$900 juta per tahun untuk periode 2020 hingga 2022.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus