Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -PT ALTO Network (ALTO), salah satu penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP) di Indonesia, mengimplementasikan quick response code Indonesian standard (QRIS) Tap berbasis near field communication (NFC). ALTO menggandeng Netzme sebagai acquirer dan ShopeePaysebagai issuer dalam mengadopsi sistem pembayaran digital tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
QRIS Tap NFC memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan menempelkan perangkat (tap) ke terminal pembayaran. Sistem ini berbeda dengan QRIS konvensional yang mengharuskan pengguna membuka kamera dan memindai kode QR. “Kolaborasi ALTO, Netzme, dan ShopeePay akan memperkuat ekosistem pembayaran digital yang lebih inklusif, cepat, mudah, aman, dan efisien. Ke depan, sekitar 12 institusi, termasuk bank, bank digital, dan lembaga keuangan lainnya, akan bermitra dengan ALTO untuk mendorong pertumbuhan ekosistem ini,” kata CEO ALTO Network Gretel Griselda dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi QRIS terus mengalami pertumbuhan signifikan. Jumlah pengguna QRIS di Indonesia hingga Oktober 2024 mencapai 54,1 juta dengan 34,7 juta merchant, dan transaksi QRIS tumbuh 183,9 persen secara tahunan atau year-on-year. Memasuki Januari 2025, Bank Indonesia mencatat bahwa nilai transaksi melalui QRIS telah mencapai Rp 80,88 triliun, dengan total 790,79 juta transaksi.
ALTO Network, ujar Gretel, optimistis dan mendukung pencapaian target volume transaksi QRIS Tap NFC di tahun 2025 hingga 6,5 miliar transaksi, dengan 58 juta pengguna dan 40 juta merchant di seluruh Indonesia. Selain mempercepat adopsi di dalam negeri, BI juga menargetkan ekspansi QRIS ke pasar internasional.
Gretel mengatakan ALTO berkomitmen untuk berinovasi dan memperkuat ekosistem pembayaran digital di dalam negeri. ALTO bersama para mitra akan berinvestasi dalam teknologi terkini, memastikan keamanan dan keandalan transaksi, serta mendukung program inklusi keuangan nasional yang diinisiasi oleh BI. Menurut Gretel, dengan infrastruktur yang semakin matang, QRIS Tap NFC akan menjadi standar baru dalam pembayaran digital domestik dan global.
Sebelumnya, BI resmi meluncurkan inovasi baru dalam sistem pembayaran digital, yaitu QRIS Tap, pada Jumat, 14 Maret 2025. Dengan QRIS versi terbaru ini pengguna tak lagi harus memindai kode QR saat bertransaksi. "Semoga dengan launching ini upaya kita mendorong digitalisasi di perhubungan itu semakin acceptable, semakin meluas di masyarakat," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono dalam konferensi pers peluncuran QRIS Tap di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
Menurut Dicky, salah satu perbedaan QRIS Tap dengan versi sebelumnya adalah pada kecepatan. “QRIS tanpa pindai ini lebih cepat 0,3 detik dibanding QRIS konvensional," tuturnya. Dicky mengatakan akselerasi ini merupakan bagian dari program pembangunan digitalisasi ekonomi untuk meningkatkan produktivitas. "Karena tadi ada velocity yang lebih cepat, kemudian masyarakat bisa lebih optimal dalam pemanfaatan dananya," kata dia.
Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.