Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Garuda Pinjamkan 8 Pesawat Kargo ke Merpati pada 2020

Garuda Indonesia Group akan meminjamkan delapan pesawat untuk bisnis kargo PT Merpati Nusantara Airlines di Indonesia Timur pada 2020.

16 Oktober 2019 | 19.20 WIB

Pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia Group akan meminjamkan delapan pesawat untuk bisnis kargo PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) di Indonesia Timur pada 2020. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan pada November ini akan dipinjamkan terlebih dahulu 5 pesawat dengan kapasitas masing-masing 12,5 ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di 2020 kami akan ada 738 di Juni 2020 dan satu 330, jadi total 8 frighter akan kami operasikan untuk mengangkut kargo BUMN ini dalam kerja sama Merpati tahun 2020," kata Ari di Kementerian Badan Usaha Milik, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan sebenarnya Merpati sudah ada pesawat, namun tidak bisa dioperasikan. "Itu harus di reoperate dan harus disertifikasi dan biaya cukup mahal. Tapi ada kemungkinan kalau volume tambah besar kami akan reactivate pesawat itu," kata dia.

Dari kerja sama itu, kata Ari, Garuda tidak ambil profit. Garuda, kata dia, hanya akan mengenakan cost dan management fee.

Garuda Indonesia Group bersama sembilan Badan Usaha Milik Negara bersinergi menjalin kerja sama strategis mendukung komitmen restrukturisasi bisnis PT Merpati Nusantara Airlines. Ari mengatakan komitmen sinergi kerja sama bisnis itu diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi Merpati Nusantara kembali beroperasi.

"Dan mengembangkan bisnis ke depan bersama dengan BUMN lain dalam semangat sinergi BUMN," kata Ari.

Kerja sama tersebut meliputi bidang Pelayanan Kargo Udara, Ground Handling, Maintenance Repair & Overhaul (MRO) dan Training Center. Perjanjian itu tandatangani langsung oleh Ari Askhara bersama dengan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Asep Ekanugraha dan direksi BUMN lainnya.

Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengatakan untuk menghidupkan penerbangan komersial tidak bisa tahun ini. "Sertifikasi itu kan panjang. Tadi dibicarakan juga dengan Garuda, episode itu ada untuk menghidupi Merpatinya lagi," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus