Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan gempa yang mengguncang Jakarta, Banten, dan sekitarnya tidak mempengaruhi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Ia menuturkan sampai saat ini perdagangan masih berjalan terus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masih normal dan bursa masih tetap melakukan jual-beli dan tawar-menawar seperti biasa,” kata Lucky saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Januari 2018. Lucky menilai gempa tersebut termasuk kategori temporer dan belum memberikan dampak signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa bumi terasa di Jakarta dan sekitarnya, Selasa, 23 Januari, pukul 13.34 WIB. Menurut situs BMKG, gempa berkekuatan 6,4 SR, berpusat di Lebak, Banten, dengan kedalaman 10 km. Menurut BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami.
Saat gempa terjadi, Lucky menuturkan dia sedang berada di luar lobi Bursa Efek Indonesia. “Pas gempa, enggak panik tapi lebih ke waspada,” ujarnya.
Ia mengatakan saat gempa terjadi tak semua penghuni gedung langsung keluar. “Enggak semua, kan tadi kita lihat durasi gempanya juga relatif singkat dan tidak seluruh penghuni gedung sedang ada di luar,” ucapnya.
Ia menilai keluarnya sebagian penghuni gedung bukan karena panik, melainkan hanya sikap waspada terhadap gempa. “Kemarin selasar ambruk jadi sekarang lebih waspada saja,” katanya.