Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO. CO, Jakarta - Perusahaan aplikasi Gojek saat ini tengah mengembangkan lini bisnis dompet digital atau Gopay ke pasar ASEAN, khususnya Filipina. Presiden Gojek Indonesia, Andre Soelistyo mengatakan pihaknya saat ini tengah berkomunikasi dengan regulator setempat untuk melancarkan ekspansi di lini dompet digital.
"Soal digital payments, kami sudah komunikasi dengan regulator. Dari komunikasi itu mudah-mudahan ada masukan-masukan," ujar Andre saat ditemui di kantornya, Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 22 Mei 2019.
Saat ini, Gopay memang belum merambah ke pasar luar negeri. Di Singapura, misalnya, pembayaran jasa transportasi GoCar hanya bisa dilakukan dengan tunai atau kartu kredit. Begitu juga di Thailand.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Andre, saat ini pihaknya masih berproses dalam menjajaki pengembangan e-wallet di Negeri Gajah Putih. "Saat ini masih dalam tahap pilot karena liason untuk e-wallet baru di-launching (luncurkan)," ujar dia.
Gojek sebelumnya telah memperluas pasar dompet virtual dengan mengakuisisi start up fintech Filipina yang bernama Coin.ph. Gojek mengakuisisi Con.ph untuk menggenjot tumbuhnya komunitas cashless di Filipina.
Adapun Gopay merupakan salah satu lini bisnis terbesar Gojek. Sisi pembiayaan ini merupakan pendukung utama bagi tumbuhnya tiga ekosistem terbesar Gojek, yakni mitra pengemudi, konsumen, dan merchant.
Di Indonesia, pertumbuhan pengguna Gopay masih terus digenjot. Andre mengatakan, saat ini 85 persen konsumen Gojek masih belum memanfaatkan Gopay. Karena itu, Gojek yakin pengguna Gophttps://bisnis.tempo.co/read/1227159/nadiem-makarim-beberkan-makna-logo-baru-gojekay akan terus bertumbuh.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini