Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Goyang baru parahyangan

Tarif penumpang kereta api perahyangan diturunkan dari Rp 4500 menjadi Rp 4000. (eb)

27 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI mungkin untuk pertama kali terjadi dalam sejarah angkutan rel di Indonesia: Mulai Kamis pekan ini tarif penumpang KA Parahyangan diturunkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.000. Para pemakai kereta nonstop Bandung-Jakarta ini tak perlu cemas lagi terlambat masuk kantor pukul 09.00. Parahyangan I dari Bandung yang berangkat pukul 05.00 pagi akan tiba di Stasiun Kota (Jakarta) pada pukul 08.17. Biasanya jalan tersebut ditempuh dalam 3 jam 40 menit. "Dari segi bisnis, penurunan tarif, perubahan jam berangkat dan perpendekan waktu adalah cara untuk menarik calon penumpang," kata Direktur Lalu Lintas dan Perniagaan PJKA, H.Ch.N. Latief. Dari trayek jarak pendek, Parahyangan yang dioperasikan sejak 1971 ini memang paling gemuk. Pukul rata 69% kursi terisi penumpang, 17% di atas titik impas. Sejak Januari hingga Juli tahun ini dengan empat trayek sehari pulang pergi, Parahyangan telah mengangkut 205.000 penumpang. Penumpang akhir dan awal pekan (Sabtu-Senin) biasanya berjubel. Banyak yang harus puas membeli karcis tanpa nomor kursi alias berdiri. Untuk mengatasinya, kini jumlah gerbong (rata-rata 64 penumpang per gerong) telah ditingkatkan dari enam menjadi dua belas, sedang trayeknya lima kali sehari. Menurut pihak PJKA, sebagian calon penumpang lari ke perusahaan taksi 4848, karena tak ingin berdiri begitu lama di dalam kereta api yang masih suka bergoyang. "Penurunan tarif akan mampu bersaing dengan tarif taksi Rp 7.000 termasuk antarjemput," kata Latief. Penurunan tarif KA Parahyangan disambut Irawan Sarpingi (57 tahun), pemilik armada 4848 (150 taksi, 30 suburban, dan 40 minibus) dengan tenang. Malah dengan tertawa wakil ketua umum Organda (organisasi angkutan darat) ltu berkomentar dalam logat Sunda: 'orang ma ambil pesawat, kereta api, bis, atau taksi atas dasar senang sama senang. Yang suka putar-putar keliling kota tapi selamat sampai tujuan dalam tempo 3« jam tentu memakai taksi." Pemakai taksi Jakarta-Bandung sekarang ini memang makin mekar, menumbuhkan tak kurang dari 20 perusahaan taksi sejenis PT 4848. Ada yang bernama Media, Parahyangan, Kujang, Aneka, Bandung Raya Metro, dan lain-lain. Beberapa di antaranya memiliki armada sebesar PT 4848, melayani 50 trayek sehari dan mengantar rata-rata lima penumpang sekali tarik. Namun PJKA optimistis bisa menyedot tambahan 10% penumpang. Usaha promosinya belum habis. "Mulai Oktober nanti ada potongan tarif untuk langganan," kata juru bicara PJKA, Hasan Basri. Selain trayek pendek Jakarta-Bandung, trayek panjang dilihat menguntungkan juga, apakah angkutan barang maupun penumpang. Karena itu dalam jadwal baru trayek Jakarta-Blitar diperpanjang menjadi Gambir-Malang, Jakarta-Banjar menjadi Jakarta-Sidareja. Sedangkan trayek Jakarta-Yogya ditambah gerbongnya. Untuk angkutan barang yang tahun ini diperkirakan sepuluh ton, jarak Jakarta-Surabaya akan dipersingkat dari 36 sampai 48 jam menjadi 17 jam. "Ternak yang diangkut juga akan diberi minum," kata Basri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus