INI mungkin untuk pertama kali terjadi dalam sejarah angkutan
rel di Indonesia: Mulai Kamis pekan ini tarif penumpang KA
Parahyangan diturunkan dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.000. Para
pemakai kereta nonstop Bandung-Jakarta ini tak perlu cemas
lagi terlambat masuk kantor pukul 09.00. Parahyangan I dari
Bandung yang berangkat pukul 05.00 pagi akan tiba di Stasiun
Kota (Jakarta) pada pukul 08.17. Biasanya jalan tersebut
ditempuh dalam 3 jam 40 menit.
"Dari segi bisnis, penurunan tarif, perubahan jam berangkat dan
perpendekan waktu adalah cara untuk menarik calon penumpang,"
kata Direktur Lalu Lintas dan Perniagaan PJKA, H.Ch.N. Latief.
Dari trayek jarak pendek, Parahyangan yang dioperasikan sejak
1971 ini memang paling gemuk. Pukul rata 69% kursi terisi
penumpang, 17% di atas titik impas. Sejak Januari hingga Juli
tahun ini dengan empat trayek sehari pulang pergi, Parahyangan
telah mengangkut 205.000 penumpang.
Penumpang akhir dan awal pekan (Sabtu-Senin) biasanya berjubel.
Banyak yang harus puas membeli karcis tanpa nomor kursi alias
berdiri. Untuk mengatasinya, kini jumlah gerbong (rata-rata 64
penumpang per gerong) telah ditingkatkan dari enam menjadi dua
belas, sedang trayeknya lima kali sehari. Menurut pihak PJKA,
sebagian calon penumpang lari ke perusahaan taksi 4848, karena
tak ingin berdiri begitu lama di dalam kereta api yang masih
suka bergoyang.
"Penurunan tarif akan mampu bersaing dengan tarif taksi Rp 7.000
termasuk antarjemput," kata Latief. Penurunan tarif KA
Parahyangan disambut Irawan Sarpingi (57 tahun), pemilik armada
4848 (150 taksi, 30 suburban, dan 40 minibus) dengan tenang.
Malah dengan tertawa wakil ketua umum Organda (organisasi
angkutan darat) ltu berkomentar dalam logat Sunda: 'orang ma
ambil pesawat, kereta api, bis, atau taksi atas dasar senang
sama senang. Yang suka putar-putar keliling kota tapi selamat
sampai tujuan dalam tempo 3« jam tentu memakai taksi."
Pemakai taksi Jakarta-Bandung sekarang ini memang makin mekar,
menumbuhkan tak kurang dari 20 perusahaan taksi sejenis PT 4848.
Ada yang bernama Media, Parahyangan, Kujang, Aneka, Bandung
Raya Metro, dan lain-lain. Beberapa di antaranya memiliki
armada sebesar PT 4848, melayani 50 trayek sehari dan mengantar
rata-rata lima penumpang sekali tarik.
Namun PJKA optimistis bisa menyedot tambahan 10% penumpang.
Usaha promosinya belum habis. "Mulai Oktober nanti ada potongan
tarif untuk langganan," kata juru bicara PJKA, Hasan Basri.
Selain trayek pendek Jakarta-Bandung, trayek panjang dilihat
menguntungkan juga, apakah angkutan barang maupun penumpang.
Karena itu dalam jadwal baru trayek Jakarta-Blitar diperpanjang
menjadi Gambir-Malang, Jakarta-Banjar menjadi Jakarta-Sidareja.
Sedangkan trayek Jakarta-Yogya ditambah gerbongnya. Untuk
angkutan barang yang tahun ini diperkirakan sepuluh ton, jarak
Jakarta-Surabaya akan dipersingkat dari 36 sampai 48 jam menjadi
17 jam. "Ternak yang diangkut juga akan diberi minum," kata
Basri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini