Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hard Rock Cafe Jakarta akan resmi ditutup pada 31 Maret 2023. Simak penjelasan mengenai pemilik, cabang kafe, hingga alasan tutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hard Rock Cafe, dikutip dari laman hardrock.com, adalah jaringan restoran internasional. Kisah Hard Rock Cafe bermula saat warga Amerika Serikat (AS) Isaac Tigrett dan Peter Morton ingin memakan burger ala Amerika di London, Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhirnya, mereka mendirikan cafe bergaya Amerika yang disebut Hard Rock Cafe di London, Inggris pada 1971. Sementara Hard Rock Cafe di AS berdiri pertama kali pada 1982 di Los Angeles.
Hard Rock Cafe semakin mengglobal dan melakukan ekspansi ke Asia. Ini dilakukan dengan pembukaan cabang di Tokyo, Jepang pada 1983. Pembukaan cabang juga dilakukan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Selain cafe, bisnis Hard Rock juga merambah ke hotel di Shenzen dan Haikou, Cina. Tak cuma di Cina, Hard Rock Hotel juga merambah ke Amerika, Eropa, hingga Bali di Indonesia.
Kini, Hard Rock International, Inc. mengurus berbagai venue di 75 negara. Venue-venue tersebut terdiri dari 180 cafe, 27 hotel, dan 11 kasino.
Lantas, siapa pemilik Hard Rock International? Pada Maret 2007, suku Seminole Florida AS mengakuisisi Hard Rock International. Suku Seminole adalah salah satu suku Indian Amerika.
Sementara itu, Adiguna Sutowo bersama Soetikno Soedarjo dan Dian M. Soedarjo mendirikan Mugi Rekso Abadi atau MRA Group. Ini adalah perusahaan holding yang membawahi Hard Rock Cafe Indonesia.
Di Indonesia, Hard Rock Cafe bisa ditemukan di Jakarta dan Bali. Hard Rock Cafe Jakarta telah beroperasi di dalam Pacific Place Mall, Jakarta Selatan sejak 16 September 2013. Sebelumnya, cafe ini berlokasi di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta.
Namun, per 31 Maret 2023 Hard Rock Cafe Jakarta akan resmi ditutup permanen. Ini diumumkan melalui akun Instagram @hrcworldwide, Jumat, 3 Maret 2023.
“Menurut sumber kami, sewa 10 tahun sudah habis & syarat & jumlah sewa baru terlalu tinggi & meskipun Pemilik Waralaba tidak ingin menutup, secara finansial mereka tidak punya pilihan, jadi sayangnya keputusan dibuat untuk menutup - sesederhana itu,” tulis Hard Rock Cafe pada postingan tersebut.
Postingan tersebut mendapat 885 like atau suka dari warganet dan komentar yang menyayangkan penutupan tersebut.
"Mirisnya, sebaiknya instrumen yang diberikan musisi Indonesia ke hard rock cafe harus dikembalikan ke pemiliknya," kata ridho_hafiedz di kolom komentar.
"HRC telah memberikan kontribusi besar bagi belantika musik Indonesia. HRC adalah tempat tujuan bagi banyak musisi, dan jelas menjadi pusat perhatian. HRC harus mengirimkan negosiator yang baik untuk mendapatkan solusi 'win-win' untuk sewa. Mudah-mudahan bisa ditemukan cara yang lebih baik ketimbang menutup HRC," tulis thekadrimohamad.
Meski akan ditutup, Hard Rock Cafe Jakarta masih terpantau ramai. Bahkan, pelanggan harus melakukan reservasi hingga 3 hari sebelumnya.
“Sudah full reservasi hingga hari Sabtu,” kata seorang pelayan cafe, Kamis, 9 Maret 2023.
TEMPO | WAHYUNI DIAHSARI
Pilihan Editor: Terpopuler: Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Diperiksa, Cerita Tumbangnya Bisnis Keluarga Sutowo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.