Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Jika Harga BBM Naik

Pemerintah diperkirakan belum menaikkan harga BBM subsidi. Jika naik, ada rentetan risiko terhadap inflasi dan daya beli.

1 Juni 2024 | 00.00 WIB

Pengendara sepeda motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Jakarta, 29 Mei 2024. TEMPO/Subekti
Perbesar
Pengendara sepeda motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina, Jakarta, 29 Mei 2024. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Kenaikan harga minyak bakal menambah beban keuangan negara. Merujuk pada postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024, tiap kenaikan US$ 1 per barel ICP akan meningkatkan defisit sebesar Rp 6,5 triliun.

  • Pemerintah diperkirakan tak menaikkan harga BBM karena inflasi volatile food Indonesia per April 2024 ini sebesar 9,63 persen.

  • Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, pemerintah disarankan memperbaiki penyaluran subsidi agar tepat sasaran.

SEPANJANG paruh pertama tahun ini, pemerintah memilih mempertahankan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi meski harga minyak meningkat. Tren kenaikan harga komoditas ini masih berlanjut, tapi belum ada kejelasan ihwal harga BBM bersubsidi pada semester kedua nanti.

Proyeksi kelanjutan tren muncul dari sejumlah lembaga internasional. Salah satunya US Energy Information Administration yang memperkirakan harga minyak dunia pada semester II 2024 dalam skenario moderat akan berada di level US$ 90 per barel. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meramal Indonesia Crude Price (ICP), yang dihitung dari rata-rata harga Brent hingga WTI, berada di level US$ 84 per barel pada akhir tahun nanti.

Kenaikan harga minyak bakal menambah beban keuangan negara. Merujuk pada postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024, setiap kenaikan US$ 1 per barel ICP akan meningkatkan defisit sebesar Rp 6,5 triliun. Sementara itu, asumsi ICP pemerintah berada di level US$ 82 per barel. 

Dengan asumsi tersebut, pemerintah menentukan subsidi dan kompensasi BBM tahun ini sebesar Rp 160,91 triliun. Di dalamnya terdapat alokasi subsidi solar untuk 17,80 juta kiloliter dan minyak tanah 500 ribu kiloliter serta kompensasi untuk Pertalite sebanyak 31,60 juta kiloliter.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Daniel A Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus