Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Daging Sapi Tembus Rp 150 Ribu per Kg, Pedagang Akan Mogok Senin Depan

Belum reda masalah kenaikan harga kedelai impor yang mengerek harga tahu tempe di dalam negeri, kini harga daging sapi turut melonjak.

24 Februari 2022 | 10.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang menata daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 10 Mei 2021. Harga daging sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan dari Rp130.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram dalam dua hari terakhir. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Belum reda masalah kenaikan harga kedelai impor yang mengerek harga tahu tempe di dalam negeri, kini harga daging sapi turut melonjak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ida, salah satu pedagang di Pasar Penampungan Tohaga Parung Panjang, Bogor, mengaku kewalahan menanggapi pertanyaan para pembeli. Saat ini ia menjual daging sapi di kiosnya di harga Rp 130 ribu per kilogram atau naik dari kondisi normal Rp 110 ribu per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untungnya pembeli tetap ada yang beli daging sapi karena butuh," ucap Ida pada Tempo, Kamis 24 Februari 2022. Tapi dari catatannya, jumlah pembeli anjlok hingga 30 persen karena harga komoditas itu naik bertahap mulai bulan lalu. Ia memperkirakan harga daging sapi bakal terus naik sampai bulan puasa mendatang. 

Situs hargapangan.id pada hari ini menunjukkan data harga rata-rata nasional untuk daging sapi kualitas 1 per Rabu, 23 Februari 2022, berada di kisaran Rp 129.050 per kilogram. Harga komoditas di pasar tradisional itu naik ketimbang pekan lalu Rp 128.750 per kilogram.

Harga daging sapi tertinggi terdapat di Lhoksumawe sebesar Rp 151.250 per kilogram. Sementara harga daging sapi di DKI Jakarta dan Bandung masing-masing di Rp 140.850 dan Rp 150.000 per kilogram.

Kenaikan harga daging sapi ini tak hanya dikeluhkan para pembeli tapi juga kalangan pedagang. Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Muthowif, memperkirakan harga daging sapi segar bakal naik menjadi Rp 130 ribuan per kilogram menjelang bulan Ramadan. 

Bukan hanya karena kenaikan permintaan pasar, menurut dia, harga daging sapi naik karena belakangan mulai ada kelangkaan stok sapi siap potong. “Sapi siap potong yang ada di pasar sapi tradisional di Jatim mulai langka, sedangkan stok sapi dari negara tetangga seperti Australia dan Brasil juga sangat minim. Sehingga harga sapi hidup terus mengalami kenaikan,” katanya ketika dihubungi, Rabu, 23 Februari 2022.

Saat ini, harga sapi siap potong dari Australia dijual seharga Rp 54.000 per kilogram timbang hidup. Bila dikonversi ke dalam harga daging segar menjadi sekitar Rp 132.500 per kilogram. 

Dari penelusurannya, kata Muthowif, harga sapi potong mulai naik di sejumlah pasar di Tuban, Bojonegoro, Kediri, Malang dan Probolinggo sejak sebulan terkahir. Kenaikan harga berkisar Rp 1,5 juta - 2 juta per ekor. Jadi bila dikonversi ke daging segar, harganya Rp 2.000 - 3.000 per kilogram.

Bila menyesuaikan kondisi di Jakarta dan Lampung, menurut dia, harga sapi siap potong di Jawa Timur bisa terus naik jadi Rp 51.000 per kilogram timbang hidup dari harga sebelumnya Rp 48.000. “Kalau dikonversi ke harga daging segar, maka harganya bisa menjadi menjadi Rp 120.000 - Rp 125.000 per kilogram,” kata Muthowif.

Jika pemerintah tak segera mengambil tindakan, tak Muthowif menyatakan, para pedagang daging di Jakarta dan sekitarnya sudah berencana untuk mogok tidak berjualan. “Sekedar mengingatkan, pada 2012, dimana-mana jagal mogok dan tidak jualan daging segar di pasar tradisional,” ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya. Ia menyatakan para pedagang daging bakal mogok jualan selama lima hari mulai Senin pekan depan, 28 Februari hingga 4 Maret 2022.  

"Rencana pedagang daging menghentikan aktivitas penjualan daging serentak selama lima hari di Jabar dan sekitarnya," katanya saat dikonfirmasi. 

Ia menuding kebijakan pemerintah yang pro korporasi besar melanggengkan monopoli dan kartel komoditas daging dan sapi. Akibatnya, pedagang kecil yang juga rakyat kecil kian kesulitan bertahan hidup di tengah pandemi. 

Menurut Mufti, saat ini harga daging sapi dinilai konsumen sudah terlalu tinggi. Apalagi daya beli masyarakat menurun di masa pandemi Covid-19. 

Mufti menjelaskan, harga daging sapi yang masih terbeli masyarakat di kisaran Rp 120.000 per kilogram. "Tapi ironisnya pedagang harus mendapatkan Harga pokok penjualan (HPP) lebih kurang Rp 130.000, tentunya rugi. Dilematis kalau harus melihat breakdown modal para pedagang dan biaya-biaya operasional lainnya." 

BILADI MUHAMMAD | BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus