Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Telur di Makassar Tembus Rp 60 Ribu per Rak, Pedagang Minta Segera Distabilkan

Pedagang mengatakan jumlah pembeli berkurang sejak harga telur merangkak naik, hanya pelanggan saja yang masih belanja.

29 Agustus 2022 | 07.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin 22 Agustus 2022. Harga telur ayam di toko sembako di Jakarta telah menembus angka Rp 30.000-Rp 33.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga di level warung, terpantau lebih mahal, mencapai Rp 33.000 per kilogram. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Harga telur ayam terus merangkak naik hingga menembus di angka Rp60 ribuan per rak, disinyalir dampak dari kenaikan harga pakan ternak khususnya ayam petelur, di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau harga semula itu Rp40 ribuan per rak, sekarang Rp57 ribu sampai Rp60 per rak, naiknya kira-kira 20 persen. Katanya, itu naik gara-gara harga pakan ayam ikut naik," ujar Andika, pedagang pasar Toddopoli Makassar, Minggu, 29 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan sejauh ini suplai telur ayam dari daerah tetap lancar, hanya saja harganya melonjak selama dua pekan terakhir. Meski demikian, pembeli tetap ada hanya saja berkurang dari hari biasanya.

"Penjualan tetap jalan, tapi pembeli tidak banyak, hanya pelanggan tetap saja yang datang. Kita berharap harga telur ayam ras ini segera distabilkan," kata dia.

Seorang pedagang telur ayam ras lainnya di Pasar Terong, Amir mengatakan harga telur ayam sejak dua pekan terakhir dari Rp48 ribuan naik menjadi Rp58 ribu sampai Rp62 ribuan. Sedangkan telur bebek dari semula Rp60 ribu naik menjadi Rp85 ribuan per rak.

"Tergantung besar kecil telurnya. Kalau besar di atas Rp60 ribuan kalau ukuran sedang, kecil di atas Rp50 ribuan. Untuk pasokan tetap ada masuk. Harga telur bebek juga naik di atas Rp80 ribuan," tuturnya.

Dampak kenaikan harga telur ayam bagi UMKM

Di tempat terpisah, seorang pengusaha Usaha Kecil Mikro Menengah atau UMKM sektor kuliner Andi Hajrah Murni mengungkapkan, dampak kenaikan harga telur tersebut telah mempengaruhi produksi usahanya.

"Produksi kue bolu mulai kita kurangi karena harga telur naik sejak dua minggu kemarin. Keuntungan juga dipastikan menurun dampak dari kenaikan harga telur," katanya.

Ia mengemukakan, selama ini memproduksi kue bolu dengan bahan baku utama telur dan tepung. Untuk satu rak dulunya Rp55 ribu, namun kini naik menjadi Rp60 ribuan. Meski begitu, Hajra tetap mempertahankan kualitas produknya.

"Kualitas kita tetap jaga, tapi tentunya dengan kenaikan harga telur, bentuk dan ukuran kue bolu ini nanti kita menyesuaikan. Keuntungan pasti menurun, tapi saya pikir kenaikan harga telur ini kita anggaplah subsidi silang, sebab biasanya harga telur di pasaran fluktuatif," katanya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus