Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Tiket Pesawat Domestik Lebih Mahal dari Eropa dan ASEAN

Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, saat ini harga tiket pesawat nasional masih belum kompetitif.

6 Desember 2019 | 15.45 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri
Perbesar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, saat ini harga tiket pesawat  di Tanah Air masih belum kompetitif. Harga tiket pesawat di Indonesia lebih mahal jika dibandingkan dengan rute yang sama di ASEAN maupun Eropa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sama-sama penerbangan 1 sampai 2 jam, kalau bicara LCC kita lebih mahal," kata Hariyadi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hariyadi, jika tidak ada iklim kompetisi dalam industri penerbangan di Indonesia, maka bisa dipastikan harga tiket pesawat akan tetap mahal. Sedangkan jika ada kompetitor, kata dia, harga tiket penerbangan akan murah.

"Enggak fair lah, rakyat dirugikan. Apalagi wilayah Timur sangat terganggu banget. Terjadi penurunan kunjungan traveler," ujar  Hariyadi yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini.

Hariyadi berharap, setelah pergantian Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia, industri penerbangan Indonesia akan berubah menjadi lebih kompetitif. "Dengan adanya Pak Erick akan banyak perubahan. Optimistis," kata dia.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara lantaran terlibat kasus kargo gelap. "Saya sebagai Menteri BUMN akan berhentikan Dirut Garuda," katanya di kantor Kementerian Keuangan, Kamis 5 Desember 2019.

Ari diketahui menjadi pemilik kargo gelap berupa motor Harley Davidson yang diselundupkan dari Prancis menuju Jakarta. Bea dan Cukai Soekarno-Hatta menyita benda itu di hanggar Garuda Maintenance Facility pada 17 November lalu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus