Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan ada banyak negara yang ingin berinvestasi pada program 3 juta rumah gagasan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebutkan investor dari Qatar hingga China akan mendanai program itu.
“Program perumahan Pak Prabowo akan didukung oleh dana dari Abu Dhabi, dana dari Qatar, dana dari China, ada dari India, ada dari Singapura,” kata dia di acara Penghargaan Nusantara TV: CEO Awards 2024 yang diadakan di Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.
Hashim berkata ia optimistis akan masa depan sektor konstruksi Indonesia dan terwujudnya program tiga juta rumah. Salah satunya karena sekarang kabinet Prabowo memiliki Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang khusus menangani perumahan, setelah selama sepuluh tahun belakangan dilebur dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Cukup banyak negara yang ingin investasi di program perumahan sosial dari pemerintahan Prabowo. Ini pasti terwujud,” ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga mengeklaim program tiga juta rumah akan menciptakan lima sampai enam juta lapangan pekerjaan baru.
Menurut hitungannya, untuk mewujudkan program tiga juta rumah yang kini dikepalai oleh Menteri PKP Maruarar Sirait membutuhkan jutaan pekerja. Pembangunan rumah di pedesaan, ia bilang, butuh minimal empat sampai lima juta pekerja. Satu unit rumah memerlukan empat sampai lima tukang bangunan.
Sementara itu, pembangunan apartemen di perkotaan menurutnya memerlukan ratusan ribu pekerja baru. “Sehingga kita bisa menampung lima sampai enam juta pekerjaan baru,” tuturnya.
Program tiga juta rumah merupakan program yang diinisiasi Presiden Prabowo. Ia menargetkan pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan satu juta rumah di perkotaan. Untuk merealisasikan program ini, Prabowo pun membentuk Kementerian PKP dan memilih Ara untuk mengepalainya.
Terbaru, Ara menggandeng pengusaha-pengusaha untuk merealisasikan program tiga juta rumah per tahun. Ia mengeklaim tidak menawarkan atau memberikan imbal balik kepada pengusaha yang mau terlibat.
Pengusaha yang pertama terlibat dalam program ini adalah Sugianto Kusuma alias Aguan melalui PT Agung Sedayu Group. Aguan membangun 250 unit rumah di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji. Groundbreaking telah dilakukan pada Jumat, 1 November 2025. Dalam proyek ini, Aguan menggelontorkan Rp 60 miliar melalui dana yang disiapkan dari program Corporate Social Responsibility atau CSR.
Baru-baru ini, Ara juga mengatakan pengusaha sekaligus pemilik PT Alamtri Resources—dulu bernama PT Adaro Energy—Garibaldi Thohir alias Boy Thohir bakal membangun rumah rakyat di Kalimantan Selatan. Kemudian, PT Berau Coal di Kalimantan Timur. “Kenapa mereka (membangun) di sana, karena (punya) tambang di sana,” kata Ara di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.
Saat dikonfirmasi seusai rapat kerja di Komisi V, Selasa, 3 Desember 2024, Ara belum bisa memastikan waktu groundbreaking dilakukan. Begitu pula dengan jumlah unit rumah yang akan dibangun. Namun, ia berharap proyek ini segera direalisasikan.
Langkah Ara melibatkan pengusaha kemudian disinggung Anggota Komisi V DPR Yasti Soepredjo dalam rapat kerja. Yasti ragu program yang dijanjikan Prabowo Subianto sejak kampanye ini akan berhasil.
“Pak Menteri acap kali menyampaikan bahwa akan menggandeng naga-naga, pengusaha-pengusaha besar untuk mewujudkan visi misinya. Tapi hari ini, Pak Menteri, mohon maaf saya bilang ini (program 3 juta rumah) adalah mimpi-mimpi indah,” kata Yasti kepada Ara dalam forum rapat tersebut. “Kalau tahun 2025 tidak ada anggaran seperti ini, bagaimana di 2026, 2027, dan sebagainya?”
Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini