Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan DPP telah menerima laporan atas mundurnya Maruarar Sirait sebagai kader. Hasto menyebut, Maruarar yang akrab disapa Ara itu sudah berhasil sebagai pengusaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. Beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Hasto yang menyebut foto Ara dengan pengusaha itu diduga saat pertemuan makan malam kelas atas yang dihadiri sejumlah konglomerat ternama Indonesia. Di antaranya ada Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, dan Boy Thohir. Bukan sebatas makan malam, mereka berkumpul untuk membahas proyek strategis Ibu Kota Negara (IKN).
Momen ini diungkap Ara melalui unggahan di Instagramnya (@maruararsirait) pada 7 Desember 2023.
“Senang berdiskusi dengan senior-senior pengusaha sudah puluhan tahun berkiprah dalam perekonomian Indonesia, mendapatkan banyak pengalaman. Maju terus IKN…,” tulis Ara dalam unggahannya, seperti dilansir dari Tempo.
Proyek IKN gencar dipromosikan ke para investor dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah investor dalam negeri sudah mulai masuk dan berinvestasi di IKN.
Pada September 2023, sejumlah elite bisnis yang dipimpin oleh Aguan turut mengguyur proyek IKN lewat konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) dengan total nilai investasi mencapai Rp 20 triliun.
Dilansir dari laman resmi perusahaan, Aguan memiliki 57 properti di kawasan Jabodetabek yang berada di bawah bendera Agung Sedayu, salah satunya adalah kawasan perumahan paling bergengsi, Pantai Indah Kapuk (PIK). Globe Asia mencatat. pada 2018 total harta kekayaan Aguan diperkirakan mencapai US$ 970 atau sekitar Rp 14 triliun.
Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific, menempati peringkat kedua orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2023. Melansir dari Forbes, ia mencapai peningkatan kekayaan dari sebelumnya US $5,1 miliar pada 2022 menjadi US$ 43,7 miliar pada tahun ini.
Portofolio emiten milik Prajogo semakin berkembang dengan suksesnya pencatatan saham dua perusahaannya, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada 8 Maret 2023, CUAN secara resmi melantai di BEI dengan harga saham sebesar 220 per lembar dan BREN yang melantai di Bursa pada 9 Oktober 2023 dengan harga Rp 780 per lembar.
Tak ketinggalan Franky Widjaja yang merupakan bos Sinarmas. Tahun 2023, Forbes mencatat Franky sebagai orang terkaya nomor empat di Indonesia. Franky juga memegang kendali atas 1,64 miliar saham emiten batubara di PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), yang bernilai sekitar Rp 264 miliar di 2022.
Selanjutnya ada Bos batubara, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir. Forbes mencatat kekayaan Boy pada 2022 tembus US$ 3,45 miliar, setara Rp 51,4 triliun, Boy jadi orang terkaya ke-15 di tanah air. Kepemilikan sahamnya di PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mencapai 6,18 persen.
Anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), juga meraih pendapatan sebesar US$ 908,14 juta pada 2022, setara dengan Rp 14,18 triliun. Di sektor migas dan kimia, melalui PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), pendapatan sebesar di 2022 mencapai US$ 731,49 juta atau Rp 11,4 triliun. Di dunia teknologi, Boy juga terlibat sebagai Komisaris Utama di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Selanjutnya: Ara pamit dari PDIP
Ara pamit dari PDIP
Sebelumnya, Hasto mengatakan DPP telah menerima laporan atas mundurnya Ara sebagai kader. Hasto mengatakan, menjadi anggota partai memang didasarkan pada prinsip kesukarelaan.
“Demikian halnya untuk tidak menjadi anggota dapat mengajukan pengunduran diri,” ujar Hasto.
Dia juga menyebut Ara sudah berhasil sebagai pengusaha. “Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. Beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu,” kata Hasto.
Tak hanya itu, Hasto menilai pengunduran diri tersebut merupakan bagian dari konsolidasi kader partai. Apalagi, sikap itu dipilih pada saat partai sedang berjuang menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi di dalam menentukan pemimpin.
“Sekaligus melakukan koreksi terhadap berbagai upaya yang mencoba untuk melanggengkan kekuasaan sampai harus terjadi pelanggaran etik berat oleh Anwar Usman melalui manipulasi hukum di MK,” kata Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Ara menyatakan pamit dari PDIP pada, Senin hari ini, Senin, 15 Januari 2024. Ara beralasan mundurnya dari partai banteng itu karena memilih mengikuti langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Dan sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini. Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya,” kata ara saat ditemui di depan Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam, 15 Januari 2024.
Ara sempat memberikan penjelasan soal mengakhiri karier politik di PDIP saat ia berada di dalam mobil. Kepada wartawan, dia mengakui sudah menemui Utut Adianto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP dan politisi lainnya, seperti Rudianto Tjen.
Dia mengakui keputusan mundur dari partai berlambang banteng itu sudah melalui diskusi dengan orang-orang internal partai.
"Saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan, tutur dia.
Usai memutuskan untuk mundur dari PDIP, Ara berterima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dan jajaran partai. "Karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," kata Ara.
Ara tak menjawab akan berlabuh ke partai mana setelah angkat kaki dari PDIP. Namun ia mengatakan akan bergabung mengikuti Presiden Jokowi.
"Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya," ucap Ara.
ADIL AL HASAN | ADINDA JASMINE PRASETYO