Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya meningkatkan daya saing global industri mebel dan kerajinan Indonesia, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menjalin kerjasama strategis dengan produsen woodworking machinery dan hardware berteknologi canggih asal China.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, memimpin delegasi HIMKI dalam pertemuan dan kerjasama yang berlangsung di The Holiday Inn Shunde, Foshan City, Cina, pada Selasa, 12 Desember 2023. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama yang melibatkan berbagai aspek industri, termasuk pengelolaan hasil hutan dan produksi permesinan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Sobur bersama Sekjen CNMFA, Wei Jian, membahas garis besar kerjasama dengan dalam pengelolaan kayu dan hasil hutan lainnya, sekaligus menghadiri pameran 23rd China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Material Expo, yang menampilkan beragam produk dan teknologi terkini dalam industri.
Selain itu, pertemuan dengan CNFMA juga menindaklanjuti memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani pada September 2023 di Jakarta. “Salah satu implementasinya adalah kerjasama dalam Pameran Permesinan dan Aksesoris Surabaya Wood and Forestry yang akan diselenggarakan pada Mei 2025 di Surabaya, Jawa Timur,” bunyi siaran pers HIMKI yang diterima Tempo pada Rabu, 13 Desember 2023.
Sebelumnya pada Minggu, 10 Desember 2023, HIMKI juga menjalin kerjasama dengan Shunde Hardware Association untuk penyediaan hardware dan aksesoris industri anggota HIMKI. Sekretaris Jenderal HIMKI, Maskur Zaenuri, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan delegasi China pada pameran IFMAC dan WOODMAC 2023 di Jakarta.
HIMKI melihat potensi besar dari kerjasama dengan China dalam meningkatkan efisiensi produksi dan presisi dalam industri furnitur. Penggunaan teknologi permesinan, seperti mesin Computer Numerical Control (CNC), diharapkan dapat memberikan tingkat presisi tinggi pada potongan kayu dan desain furnitur sesuai standar. Penggunaan mesin CNC dalam pemotongan kayu juga dapat dilakukan dengan lebih efisien, sehingga memiliki potensi untuk mengurangi kebutuhan penebangan hutan yang berlebihan.
Kerjasama ini tidak hanya membuka peluang bagi industri furnitur dan kerajinan Indonesia untuk bersaing secara global tetapi juga membawa dampak positif terhadap keberlanjutan dan inovasi dalam industri ini. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi industri dalam mengadopsi teknologi mesin terkini. Ini melibatkan aspek pembiayaan, kemudahan bunga kredit, dan upaya pembangunan industri teknologi mesin yang lebih maju di dalam negeri.
Pilihan Editor: Ganjar Terima Masukan Apindo: Penegakan Hukum Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Seperti Singapura