Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Iftitah Sulaiman: Saya Tidak Akan Mengeluh Anggaran Kementerian Transmigrasi Dipangkas

Pagu anggaran Kementerian Transmigrasi tahun ini ditetapkan senilai Rp 122 miliar tetapi dipangkas Rp 47 miliar seiring instruksi efisiensi APBN dan APBD 2025.

6 Februari 2025 | 09.44 WIB

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanugraha menyampaikan pidato saat kunjungan kerja untuk melepas dan memberangkatkan peserta program transmigran di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, 5 Desember 2024. ANTARA/Makna Zaezar
Perbesar
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanugraha menyampaikan pidato saat kunjungan kerja untuk melepas dan memberangkatkan peserta program transmigran di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, 5 Desember 2024. ANTARA/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran Kementerian Transmigrasi tahun ini makin menyusut. Sebelumnya, pagu anggaran tahun 2025 ditetapkan senilai Rp122 miliar. Namun seiring instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk efisiensi APBN dan APBD 2025, jatah Kementerian Transmigrasi dipangkas Rp47 miliar. Artinya, anggaran tersisa Rp75 miliar.

Kendati begitu, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan tidak mau ambil pusing. “Sejak awal saya bilang, saya tidak akan mengeluh soal anggaran,” kata Iftitah saat ditemui usai rapat di Kementerian ATR/BPN pada Rabu, 5 Februari 2025. “Kami punya banyak ide kreatif.”

Merespons persoalan anggaran, sebelumnya Iftitah memang menyampaikan rencana untuk menggandeng investor dalam merealisasikan program transmigrasi. Saat ditemui dua wartawan Tempo di kantornya pada Kamis, 30 Januari 2025, ia juga mengklaim sudah ada pengusaha yang berminat. Namun, ia masih menahan langkah ini karena masih menunggu arahan kebijakan Presiden Prabowo. Rencananya, Politikus Partai Demokrat ini akan mempresentasikan roadmap program transmigrasi kepada kepala negara dalam waktu dekat.

“Kalau setuju dengan kami, kalau kami diberi keleluasaan mendatangkan investor, anggaran tidak ada masalah,” kata dia.

Adapun ihwal rencana program transmigrasi, ia bakal melakukan transformasi sehingga program transmigrasi era Prabowo akan berbeda dengan transmigrasi era Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Adapun pada masa Orde Baru, transmigrasi dilakukan dengan memindahkan penduduk dari wilayah padat ke wilayah kurang padat penduduk untuk pemerataan.

“Ke depan, fokus transmigrasi bukan lagi hanya memindahkan orang,” kata dia.

Eks ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, transmigrasi akan dilakukan dengan mengembangkan kawasan ekonomi yang terintegrasi. Menurut dia, penciptaan kawasan ekonomi akan mendorong orang untuk melakukan transmigrasi secara sukarela, bahkan mandiri. Iftitah menyebut konsep ini sebagai strategi laron.

“Kalau ada lampu, laron akan kumpul,” kata dia. Ia menganalogikan lampu sebagai pusat ekonomi yang mampu menarik banyak orang.

Pilihan Editor: Chairul Tanjung Menanggapi Kebijakan Fiskal Prabowo: Pasar Gamang

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus