Setelah mengalahkan Hutchison Whampoa dari Hong Kong dalam tender pembelian saham milik KPN di Telkomsel, kini SingTel juga ditawari "bonus" oleh PT Telkom. Jika pembelian 22,3 persen saham KPN di Telkomsel dapat terealisasi akhir Oktober ini, SingTel berhak memperoleh porsi saham yang lebih besar di Telkomsel. Komaruddin S.K., Direktur Operasi dan Pemasaran PT Telkom, menjelaskan bahwa hasil penjualan saham tambahan tersebut akan digunakan untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur telekomunikasi.
Komaruddin belum bersedia menjelaskan secara rinci, berapa persen saham tambahan Telkomsel yang akan dijual ke SingTel. Hingga saat ini, Telkom masih menjadi pemegang saham mayoritas, 77,7 persen, di Telkomsel. Yang jelas, pemerintah telah menugasi Telkom untuk membangun 1,9 juta sambungan telepon baru hingga 2004 nanti. Sehingga, untuk sambungan telepon tetap saja, Telkom butuh sekitar US$ 1,9 miliar. Dari penjualan 23,3 persen saham KPN di Telkomsel, Telkom akan memperoleh sekitar US$ 500 juta. Jadi, Telkom masih membutuhkan dana sekitar US$ 1,3 miliar.
Menurut Joshua Tanja, seorang analis, Telkomsel mempunyai prospek yang bagus. Setidaknya saat ini Telkomsel memiliki 2 juta pelanggan. Karena itu, ia memperkirakan SingTel akan menambah porsi kepemilikan sahamnya di Telkomsel, setidaknya mendekati 30 persen. Dengan begitu, kalaupun Telkomsel masuk bursa tahun depan, jumlah saham SingTel di Telkomsel minimal tetap 20 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini