PRODUKSI Kijang ke-100 ribu, pekan lalu, diluncurkan dari perakitannya di Sunter, - Jakarta. Jenis kendaraan bermotor niaga sederhana, yang mulai dilepaskan Juli 1977 itu, termasuk jenis mobil paling laris dari kelompok Toyota. Tak banyak harapan diletakkan agen tunggal mobil ini ketika memperkenalkannya saat itu, mengingat di pasaran sudah ada pula jenis Morina dan Sena. Tapi dua saingannya itu gugur sebelum balapan. Dengan serangkaian modifikasi dan perbaikan, Kijang - yang bisa dibentuk menurut selera pembelinya - kini bisa dijual Rp 8 juta sebuah. Tahun ini agen tunggal Toyota Astra Motor punya sasaran 14 ribu unit. Dari seluruh komponen yang dipakai, hanya transmisi, mesin, serta bahan baku body dan chassis yang masih diimpor. Tahun depan pengecoran (foundry) untuk mesin dan transmisinya sudah harus dilakukan di sini. Tapi, Eiji Toyoda, presiden komisaris Toyota Motor Corp., Jepang, rupanya berkeinginan agar program penanggalan komponen impor itu bisa dijadwalkan kembali. Kata dia, investasi untuk itu cukup besar, dan harus disesuaikan dengan skala produksi serta keadaan pasar. "Saya percaya, pemerintah Indonesia akan memperhatikan kesulitan pengusaha. Dialog terbuka perlu lebih sering dilakukan," katanya di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini