KALANGAN spekulan dolar AS di luar negeri belum reda, sehingga kekuatan dolar AS masih mencuat. Campur tangan lima bank sentral aerman Barat, Inggris, Swiss, Jepang, dan AS) belum mampu mengatasinya. Menurut Asian Wall Street Journal, belum lama ini, kelima bank itu setiap hari rata-rata melepas US$ 1 milyar. Tapi, apalah artinya jumlah itu jika di seluruh dunia para spekulan setiap hari menubruk sekitar US$ 90 milyar - US$ 100 milyar. Di Indonesia sendiri, ada yang rr.emperkirakan bahwa pemerintah akan mendevaluasikan rupiah sampai Rp 1.500 per satu dolar. Tapi, awal pekan lalu, gubernur Bank Indonesia, Arifin Siregar, menegaskan bahwa tak akan ada devaluasi. Cadangan devisa sampai Desember 1984 berjumlah sekitar US$ 10 milyar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sumarlin pun mengatakan bahwa bila pendapatan dari devisa minyak berkurang, pemerintah masih bisa menutup defisit anggaran, dengan pinjaman luar negeri yang sudah ditandatangani tapi belum diambil. Meningkatnya nilai dolar terhadap berbagai mata uang asing toh ikut mempengaruhi kurs rupiah terhadap dolar. Bulan lalu, kurs tengah cuma naik lima angka. Kenaikan serupa terjadi juga dalam 16 hari pertama Februari. Dan, pekan lalu, kurs tengah itu melompat lagi lima angka, hingga menjadi Rp 1.092 per satu dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini