BARU saja pertemuan OPEC di Jenewa selesai, Nigeria, kuda hitam dalam tubuh organisasi itu, kelihatan mau berbuat "kekonyolan" lagi. Pekan lalu, Menteri Perminyakan Tam David West mengisyaratkan akan tetap memompa produksi minyak negerinya di atas kuota OPEC yang 1,3 juta barel. Nigeria, yang sampai September masih diperbolehkan mengeduk 1,45 juta barel, "Tidak akan memotong tingkat produksi minyaknya," ujar David West. Jika tindakan itu benar dilakukan, usaha OPEC mengurangi banjir minyak dengan menurunkan kuota produksi dari 17,5 juta jadi 16 juta barel sehari bisa berantakan. Sementara itu, Aljazair, pekan lalu, diberitakan menurunkan harga ekspor kondensatnya dari US$ 27 jadi US$ 26,5 sebarel. Kondensat, bahan ikutan dalam penambangan gas alam yang bisa dijadikan minyak pemanas rumah dan BBM, memang tak terkena kuota. Kata sejumlah pengamat, tindakan anggota OPEC yang menurunkan kondensat mulai 1 November itu diduga bisa mempengaruhi struktur harga kondensat anggota lainnya. Kondensat Indonesia, misalnya, yang kini terjual 100 ribu barel sehari dan dapat pasar bagus, mungkin bisa pula goyang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini