PARA bankir Amerika ramai-ramai menurunkan suku bunga pinjaman untuk nasabah utama (prime rate). Penurunan sebesar 0,25% mula-mula diumumkan, pekan lalu, oleh Citibank, lembaga keuangan terbesar di AS. Langkah itu kemudian diikuti sejumlah bank terkemuka, hingga tingkat bunga rata-rata di sana kini tinggal 11,75%. Kata seorang pengamat, turunnya tingkat bunga itu mau tak mau harus mereka lakukan, karena bunga pinjaman jangka pendek (overniglt) di pasar uang antarbank turun dari 9% jadi 8,75% setahun. Melesunya ekspansi kegiatan ekonomi di kuartal keempat tahun ini, dan diperlonggarnya suplai uang oleh Federal Reserve Bank, juga dianggap turut mempengaruhi terjadinya tindakan penurunan itu. Belum jelas benar apakah melemahnya dolar selama beberapa pekan terakhir ini berkaitan pula dengan serangkaian tindakan itu. Yang pasti, melemahnya mata uang itu menyebabkan kepercayaan orang Inggris akan poundsterling mulai menguat. Karena itu, pekan lalu, pelbagai lembaga keuangan terkemuka di sana cepat-cepat mengantisipasi perubahan sikap tadi dengan menuruhkan suku bunga pinjaman 0,5%. Hingga kini suku bunga di sana pukul rata tinggal 10% - suatu tingkat cukup melegakan Indonesia, yang utangnya banyak dikaitkan dengan suku bunga antarbank di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini