Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Para pembeli aluminium di dalam negeri tidak lagi memesan ke pt inalum, karena harga di luar negeri lebih murah. akibatnya persediaan di inalum makin menumpuk. importir jepang masih mau membeli. (eb)

20 Oktober 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Inalum, sejak September-lalu, bagaikan perawan ditinggal pacar. Para pembeli aluminium di dalam negeri tak lagi memesan. Sebab, harga di luar negeri masih lebih murah kendati harus dikenai beban bea masuk dan ongkos angkut US$ 150 per ton. Harga di luar negeri hanya US$ 1.100 per ton, sedangkan harga Inalum US$ 1.450 per ton. Akibatnya, persediaan aluminium produksi Inalum untuk jatah pasar dalam negeri menumpuk sampai 44.000 ton lebih. Jumlah itu tidak termasuk 9.000 ton jatah importir Jepang, yang mestinya sudah diangkut awal Oktober ini. Tertundanya jatah importir Jepang itu, menurut manajer umum Inalum di Medan, O. Higuchi, mungkin karena jadwal kapal laut yang dicarter terganggu. "Importir Jepang tetap membeli aluminium Inalum, karena selain ini proyek persahabatan Jepang-Indonesia, juga mutu barang kita number one di dunia," kata Higuchi. Karena 12 importir di Jepang masih mau membeli, Inalum tak bersedia menurunkan harga untuk pasar dalam negeri yang cuma 25% dari hasil produksi. Bila harga diturunkan, kerugian akan makin besar. Ongkos produksi Inalum, menurut perhitungan Juni lalu hampir US$ 1.600 per ton, dan baru menguntungkan kalau dijual minimum US$ 1.700 per ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus