LIMA buah perusahaan nasional, yang terjun di bidang pembuatan komputer, berdebar debar menunggu keppres mengenai pengaturan bisnis komputer mikro di Indonesia yang diharapkan turun akhir bulan ini. Kelima perusahaan itu, Pantja Niaga, Panasatek, Rasikomp Nusantara, LEN, dan El Hanra, berharap terjadi penyederhanaan merk komputer mikro yang beredar di Indonesia. Dr.Ing.Poernomosidi Hadjisarosa,Direktur Utama PT Panasatek,bahkan mengatakan "Kalau bisa, pasar komputer mikro diserahkan pada kami berlima saja." Bekas menteri PU itu memperkirakan,dalam lima tahun mendatang akan terjual 21.000 unit komputer mikro diIndonesla. Sementara itu, realisasi pengadaan sarana komputer bagi Bappenas kelihatannya akan segera terwujud.Tender bernilai Rp 5,5 milyar,yang diadakan 1982, menghasilkan dua pemenang: PT Pantja Niaga, dengan produksinya jangger, dan NEC dari Jepang. Keinginan pemerintah untuk mendukung produksi dalam negeri agaknya terbentur dengan pembiayaan pengadaan komputer itu yang berasal dari pinjaman lunak Jepang. Namun, menurut Poernomosidi, pihak kelompok Sumitomo, yang membawahkan NEC rupanya mengajak kerja sama yang akhirnya ditandatangani November tahun lalu. Isinya Proyek itu dlbagi dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini