Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ingin Ekspansi ke Madagaskar, PT Len Industri Terganjal Pendanaan

Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin mengatakan perseroan tengah merencanakan ekspansi pasar ke Madagaskar di Afrika.

3 Desember 2019 | 16.17 WIB

Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin kala memberikan pemaparan di Kantor Badan Usaha Milik Negara, Jakarta. Selasa, 3 Desember 2019. Tempo/Caesar Akbar
Perbesar
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin kala memberikan pemaparan di Kantor Badan Usaha Milik Negara, Jakarta. Selasa, 3 Desember 2019. Tempo/Caesar Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin mengatakan perseroan tengah merencanakan ekspansi pasar ke Madagaskar di Afrika. Hanya saja, ia berujar rencana itu masih terkendala keuangan.

"Potensi dan kebutuhannya sangat urgent, cuma tinggal masalah finansial yang harus kita cari solusinya," ujar Zakky di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Sebab, pihak madagaskar meminta PT Len Industri sebagai salah satu pemodalnya.

 

Untuk menyelesaikan persoalan itu, Zakky mengatakan perseroan akan bekerja sama dengan Bank Ekspor Impor Indonesia dan perusahaan pelat merah bidang pertambangan. Di samping perseroan juga tetap menjalin rekanan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

 

"Di sana banyak tambang yang belum dieksplorasi, sementara PT Timah sedang melakukan eksplorasi," ujar Zakky. Karena itu, ia akan melihat berapa banyak tambang yang bisa dieksplorasi di sana dan apakah produksinya mencukupi atau tidak untuk membiayai ekspansi PT Len Industri. "Kalau dibilang banyak dan cukup, baru kami jalan."

 

Zakky mengatakan Madagaskar menjadi pasar yang dibidik perseroan untuk melakukan ekspansi lantaran secara teknologi Indonesia lebih unggul. Adapun salah satu kebutuhan dari negara tersebut adalah infrastruktur kereta api. Sebab, negara tersebut berbentuk negara pulau yang sangat besar.

 

"Di sana ada jalur kereta api sepanjang 500 kilometer untuk mengangkut hasil tambang dari tengah pulau ke pelabuhan, tapi saat ini belum beroperasi secara optimal karena keretanya cuma dua dan jalurnya banyak yang rusak," kata Zakky.

 

Untuk memperbaikinya, pendanaan memang menjadi salah satu kesulitan dari negara tersebut. Karena itu, ia mengatakan perseroan tengah memikirkan skema pembiayaan yang tepat. Selain ke Madagaskar, ekspansi juga direncanakan di Uganda. Di samping, pengembangan jalur antara Laos dan Vietnam.

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus