Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini Alasan Pimpinan DPR Sidak Bursa Efek saat IHSG Ambruk

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sidak ke Bursa Efek Indonesia ketika IHSG anjlok. Apa alasannya?

18 Maret 2025 | 17.45 WIB

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun setelah menggelar inspeksi mendadak di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2025. Tempo/Adil Al Hasan
Perbesar
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun setelah menggelar inspeksi mendadak di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2025. Tempo/Adil Al Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar inspeksi mendadak ke Bursa Efek Indonesia usai perdagangan saham pada sesi I dihentikan sementara atau trading halt pada Selasa, 18 Maret 2025. Bursa menghentikan perdagangan itu lantaran posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 5,02 persen ke level 5.146.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan kunjungannya itu merupakan langkah untuk membangun kembali kepercayaan pasar. DPR, kata dia, mendukung regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengatasi ambruknya IHSG ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kami ingin membangun kepercayaan pasar. Ini meyakinkan pasar, mereka di-back up penuh oleh negara,” kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 

Sementara, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan turunnya IHSG ini bukan pertama kali terjadi. Meski demikian, dia menyatakan akan mendukung Bursa Efek Indonesia dan meyakinkan pasar. 

"Kami meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang. Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang cepat-cepatnya untuk mengembalikan pasar supaya stabil," kata Dasco dalam kesempatan yang sama.

Perdagangan saham pada sesi I di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 18 Maret 2025 mengalami penghentian sementara atau trading halt. Posisi IHSG anjlok 5,02 persen ke level 5.146.

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan hal tersebut melalui keterangan tertulis. "Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen."

Kebijakan tersebut menurutnya diambil sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Bursa menyebut, perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

Trading halt adalah kebijakan bursa untuk menghentikan perdagangan saham sementara waktu. Hal ini dilakukan bisa untuk mengoreksi hal yang tidak seimbang, memperbaiki kesalahan teknis, atau terjadi pergerakan indeks terlalu cepat. Bursa menerapkan langkah ini untuk mencegah potensi kerugian investor akibat fluktuasi harga yang ekstrem.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan kinerja mengecewakan. Riset Samuel Sekuritas Indonesia mencatat hingga akhir sesi pertama perdagangan Senin, 17 Maret 2025, IHSG terperosok 0,99 persen ke level 6.450,8, berlawanan arah dengan bursa saham global yang cenderung menguat.

Di dalam negeri, IHSG sempat bergerak variatif sebelum akhirnya tergelincir ke zona merah. "Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 322 saham menguat, sementara 303 melemah, dan 221 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,1 triliun, frekuensi trading sebanyak 656.335 kali dan volume trading sebanyak 129,7 juta lot," tulis hasil analisa Samuel Sekuritas, Senin, 17 Maret 2025.  

Aisha Saidra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus