Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, mengatakan pemberian stimulus tarif pelayanan penumpang pesawat udara kepada para penumpang yang berangkat dari 13 bandara yang sudah ditentukan.
"Setiap penumpang tidak akan dibebani biaya PSC (passenger service charge) karena akan dikeluarkan dari komponen biaya tiket," kata Novie, dalam konferensi pers virtual melalui Zoom, Kamis, 22 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Novie menambahkan, PSC atau biaya layanan penumpang itu akan ditagihkan operator bandar udara melalui pemerintah. Harapan dari stimulus tersebut, kata Novie, akan memberikan keringanan bagi penumpang yang bepergian menggunakan jasa transportasi udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirjen Novie menyatakan, stimulus yang diberikan pemerintah ini diharapkan bisa membangkitkan pertumbuhan industri lainnya. "Seperti pariwisata dan UMKM (usaha mikro kecil, dan menengah), dan lainnya," ujar dia.
Ia menjelaskan pandemi Covid-19 menjadi mimpi buruk yang berdampak pada anjloknya arus penumpang penerbangan udara dari berbagai daerah. Salah satu upaya mendorong bangkitnya industri penerbangan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan insentif atau stimulus itu.
Adapun 13 bandara tersebut, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Hang Nadim (Batam), Bandara Kualanamu (Deli Serdang), Bandara Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Yogyakarta (Kulonprogo), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Lombok Praya, Bandara Jenderal Ahmad Yani (Semarang).
Bandara Sam Ratulangi (Manado), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Silangit (Tapanuli Utara), Bandara Blimbingsari (Banyuwangi), serta Bandara Adisutjipto (Yogyakarta).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pemberian Stimulus Penerbangan Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U dan Pemberian Stimulus Jasa Kalibrasi Fasilitas Penerbangan dilakukan Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi; Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam, Suwarso; Kepala Kantor Bandara Komodo Labuan Bajo, I Ketut Gunarsa; Direktur Kalibrasi Kemenhub, Rizal; Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi (AirNav) Indonesia, Pramintohadi Sukarno, disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie.
IHSAN RELIUBUN