Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaviar dikenal sebagai makanan yang punya harga mahal. Kuliner ini sering menjadi pelengkap untuk hidangan-hidangan makanan Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usut punya usut ternyata di masa lampau kaviar pernah menjadi makanan bagi orang-orang yang memiliki kelas ekonomi bawah. Para pemancing di negara-negara Eropa Timur sering mengonsumsi kaviar di pagi hari sebelum mereka melakukan aktivitasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari Jurnal Perikanan dan Kelautan produksi Fakultas Perikanan dan Kelautan UNPAD, kaviar memiliki warna bermacam-macam seperti hijau, hitam, oranye, hingga abu-abu. Warna kaviar ini bergantung pada jenis ikan apa yang diambil telurnya.
Kaviar umumnya diambil dari ovarium ikan sturgeon betina, ikan ini mempunyai 26 varietas berbeda-beda. Ikan sturgeon betina memang secara khusus dipelihara untuk menghasilkan kaviar.
Kemudian terdapat alasan mengapa harga kaviar sangat mahal yaitu karena rentang waktu ikan sturgeon untuk bertelur sangat lama. Ikan sturgeon membutuhkan waktu untuk bertelur selama 10-15 tahun.
Bahkan, saking lamanya, pada masa lampau pengambilan kaviar pada ikan sturgeon dilakukan dengan cara membunuh.
Tetapi setelah berkembangnya teknologi, panen kaviar sudah dipraktikkan dengan cara lebih ramah lingkungan, yakni diekstraksi dengan hati-hati.
PRIMANDA ANDI AKBAR