Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Institut untuk bankir profesional

Ruu perbankan disahkan dpr, juga lahir ibi (institut bankir indonesia). dalam ruu, jenis bank diseragamkan menjadi bank umum. sedang melalui ibi, kualitas profesional para bankir diseragamkan.

29 Februari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SENIN pekan lalu bisa dianggap hari bersejarah bagi dunia perbankan. Hari itu, dua peristiwa penting terjadi di Jakarta: RUU Perbankan disahkan DPR dan lahirnya IBI (Institut Bankir Indonesia). Jika dalam RUU perbankan, jenis bank diseragamkan menjadi bank umum, maka melalui IBI, kualitas profesional para bankirlah yang diseragamkan. Lembaga seperti IBI biasanya berfungsi sebagai bankers institute di negara maju sebenarnya merupakan penyempurnaan Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI). Tak mengherankan bila pengelolanya adalah pegawai-pegawai LPPI, sedangkan pucuk pimpinannya berada di tangan Dewan Nasional yang dijabat Gubernur BI Adrianus Mooy dan Rachmat Saleh (bekas Gubernur BI) menjadi wakil ketua. Para anggotanya terdiri dari bankir pemerintah dan swasta. Sesuai dengan namanya, IBI akan merupakan wadah bagi para bankir untuk dididik menjadi profesional. Ini juga berarti, gelar profesional di bidang perbankan hanya bisa diberikan oleh IBI. Seorang bakir baru boleh menyandang predikat profesional setelah dinyatakan lulus ujian nasional oleh IBI. Untuk itu, sistem pendidikan serta buku-bukunya diseragamkan sama seperti yang digunakan IBI. Di samping pengalaman operasional, untuk mendapatkan gelar profesional tadi, IBI menetapkan jenis serta tingkat pendidikan yang harus dilalui seorang bankir. Pedoman etika dan moral adalah kaidah-kaidah yang harus dikuasai. "Kami sedang merumuskan pedoman etika itu," kata Rachmat Saleh. Para bankir yang menjadi anggota IBI, dengan memperhatikan pengalaman dan pendidikan, akan memperoleh kualifikasi tingkat profesionalnya. Mulai dari anggota biasa, ahli, ahli senior, dan seterusnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus