Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jadi Barber Man? Ini Tip Sukses Penata Rambut Selebriti Tanah Air

Yanus Putrada dipercaya menata gaya rambut beberapa selebriti pria Tanah Air. Bagaimana kisah suksesnya?

20 Februari 2019 | 10.56 WIB

Yanus Putrada (Instagram @yanusputrada)
Perbesar
Yanus Putrada (Instagram @yanusputrada)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jadi tukang cukur rambut pria? Mungkin itu bukan salah satu profesi yang banyak diidamkan orang pada masa lalu, kecuali dari daerah-daerah tertentu. Tapi sekarang, banyak anak muda berminat pada profesi ini. Memang keahliannya tak lagi seperti juru cukur zaman dulu. Tak sekadar memangkas rambut, para juru cukur kini berubah jadi barber man yang tugasnya juga ikut menentukan gaya rambut yang pantas untuk seseorang.

Baca: Bukan Hanya Garut, Juru Cukur Rambut Juga Banyak dari Daerah Ini

Profesi ini semakin diminati seiring dengan semakin banyaknya barbershop modern di kota-kota besar. “Sebenarnya dari dulu sudah banyak peminatnya, tapi bingung kariernya nantinya akan ke mana dan seperti apa,” kata Yanus Putrada, barber man yang menata rambut banyak selebriti Tanah Air.

“Sekarang potensinya sudah sangat besar karena setiap pria butuh memangkas rambutnya secara teratur. Tinggal cari tahu kebutuhan mereka apa,” ujar Yanus.   

Yanus, yang ditemui saat peluncuran buku Peradaban Rambut Nusantara di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019, adalah salah satu contoh suksesnya. Ia memulai bisnis pangkas rambutnya sejak 2009, ketika barbershop belum bertebaran seperti saat ini.

Kini, ia adalah salah satu  barber man yang paling dicari di Indonesia. Ia bahkan kini memiliki lembaga pendidikan tata rias rambut yang dikenal dengan Yanus Academy. Apa tip Yanus untuk menajdi barber man sukses seperti dia?

1. Ketertarikan

Ketertarikan itu penting, kata Yanus. “Kalau sudah suka, ia akan tahu dan cepat menerima apa yang mau dipelajari,” ujar pria berambut gondrong ini. Ketertarikan itulah yang menjadikan Yanus mudah belajar, meskipun tanpa pendidikan formal. Yanus, yang awalnay bekerja di sebuah salon sebagai kasir, mulai belajar memangkas rambut pada pekerja salon. Awalnya ia tak menempuh pendidikan atau kursus.

2. Belajar

Yanus beruntung bisa cepat menguasai keterampilan ini meski tanpa pendidikan khusus. Tapi, kini banyak akademi tata rambut pria yang bisa diikuti, seperti akademi milik penata rambut atau salon ternama. Yanus mengatakan, biaya pendidikan di akademi itu tak sampai Rp 10 juta.

Meski sudah ahli, jangan pernah berhenti belajar. Yanus pun, meski sudah memiliki kepercayaanbanyak orang, tak pernah puas dengan keahlian yang miliki sehingga kembali belajar di Tony and Guy Singapura. 

3. Perluas jaringan

Bagaimana Yanus bisa menjadi barber man papan atas yang dicari para selebritas? Itu karena jaringannya begitu luas. Ia memulainya dari bawah, dari memotong rambut gratisan hingga akhirnya mulai dibayar.

Kebetulan kakaknya, Stella Tjia, adalah make up artist yang jadi langganan sejumlah selebritas.  Dari situ ia memulainya. Ia ikut sang kakak lalu berkenalan dengan beberapa orang selebriti, salah satunya presenter Farhan yang ketika itu mengisi acara rutin di sebuah stasiun televisi.

Dari acara itu, Yanus berkenalan dengan pubik figure lain yang membawanya ke berbagai acara besar dan berkesempatan bertemu dengan banyak selebriti. Makin banyak yang ia kenal, makin banyak pula pelanggannya.

Berapa penghasilannya? Yanus tak menyebut secara rinci. Tapi tarif yang ia kenakan sekitar Rp 500 ribu per pelanggan dan sehari ia bisa melayani puluhan pelanggan. Wow!

Tapi untuk pemula,  para barber man ini memiliki penghasilan sekitar Rp 5-8 juta per bulan. “Itu untuk tahap awal bagi mereka yang bekerja di barbershop modern,” kata Yanus. Tertarik?

Baca: Awal Mula Garut Jadi Pencetak Juru Cukur Rambut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus