SEKITAR 75 karyawan PT Kalbe Farma pagi itu berwajah ceria. Satu
persatu mereka maju ke depan menerima kunci rumah yang bakal
mereka tempati di kompleks perumahan Kelapa Gading, Jakarta
Utara, dalam suatu acara Kamis minggu lalu.
Mereka patut bergembira. Impian bisa terwujud karena pihak
pemborong PT Bangun Tjipu Sarana bisa menjual rumah dengan
sistem mencicil. Itu berkat jasa Bank Tabungan Negara (BTN) yang
memberi kredit kepada calon pembeli.
Beroperasi sejak 1979, Bangun Tjipta memang kian gencar
membangun rumah-rumah sederhana. Harganya antara Rp 5,5 juta -
Rp 10 jutaan. Bisa dicicil dalam jangka 5-15 tahun, hingga
cicilan tiap bulan bisa terjangkau.
Rumah tipe 45/105 (luas bangunan 45 m2, tanahnya 105 m2) seharga
Rp 5,62 juta, misalnya, bisa dicicil 15 tahun, angsuran per bulan
Rp 45 ribu. Ini setelah yang setelah yang bersangkutan melunasi
uang muka Rp 1,25 juta. Kredit maksimal dari BTN untuk rumah tipe
ini hanya Rp 4,37 juta. "Modal kami cuma sepotong 'surat dewa'
atau commitment letter (CL) dari BTN, lalu menyiapkan areal yang
dibangun setelah mendapatkan pembeli," ujar Enggartiasto,
Manajer Penjualan.
Untuk daerah Kelapa Gading, mereka mendapat jatah membangun 809
unit. Kini baru bisa dibangun 500 buah. Untuk memasarkan
sisanya, ia merasa tak ada kesulitan. "Baru ada CL dan lokasi
saja, kami sudah diserbu calon pembeli. Kayak jual kacang
goreng," kata Enggar.
PT Antilope Maju yang sudah lebih dulu beroperasi, juga
kewalahan menampung calon pembeli. Perusahaan milik Yan Darmadi
itu sudah membangun 1. 600 unit rumah di Bekasi, Riau dan
Lampung. "Kini kami sedang menggara 831 unit lagi di
Jatiwaringin, Bekasi,' kata Dicky Sasmita, Wakil Direktur. Di
sekitar Bekasi yang berbatasan dengan Ibukota, mereka memiliki
50 ha tanah untuk pembangunan rumah. Maka, ada sementara orang,
yang menjuluki Yan Darmadi--bekas pengusaha judi itu "jagoan
Bekasi". Sementara Siswono, Direktur PT Bangun Tjipta Sarana
dijuluki "jagoan Kelapa Gading".
Berkat jasa BTN, Antilope Maju memang tak kalah menarik dalam
memberi pelayanan kepada calon pembeli. Rumah yang dibangun pun
bermacam-macam. Ada tipe 45/126 (bangunan 45 m2, tanah 126 m2),
tipe 52/154 dan yang besar tipe 65/182.
Kesempatan yang menganga dalam bisnis rumah, tak pelak lagi
mengundang orang untuk ikut berbagi rezeki. Saat ini tercatat
tak kurang dari 300 developer (pemborong), 100 di antaranya
bersaing di Jakarta. Semuanya nampak tak takut bakal menanggung
rugi. Itu cukup beralasan sebab tahun ini BTN memperkirakan 21
ribu rumah di luar Perumnas mesti dibangun, dengan biaya Rp 97
milyar lebih.
Ini cukup menggiurkan. Bangun Tjipta Sarana misalnya, tahun ini
akan menyelesaikan200 unit di Plumpang, Jakarta Utara, dan 200
unit lagi di Bekasi. Sedang Antilope Maju mempersiapkan
membangun 928 unit lagi di Cibening, Bekasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini