Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jalankan Perintah Prabowo, Bahlil: Impor Minyak Mentah Dihentikan untuk Diolah di Dalam Negeri

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan akan menghentikan impor minyak mentah untuk diolah di dalam negeri. Menjalankan perintah Presiden Prabowo.

27 Januari 2025 | 19.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan akan menghentikan impor minyak mentah untuk diolah di dalam negeri. Menjalankan perintah Presiden Prabowo.. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan minyak mentah (crude oil) yang sebelumnya diekspor, bakal dialihkan untuk diolah kilang nasional. “Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami meminta kilang dalam negeri untuk memanfaatkan seluruh crude,” katanya dalam keterangan resmi pada Senin, 27 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah, kata Bahlil, terus memperkuat upaya mencapai kemandirian energi nasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan minyak mentah domestik. "Dengan langkah ini, ekspor crude akan terus menurun," ujar Bahlil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi juga diminta untuk diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik. Kebijakan dianggap mempercepat tercapainya tujuan swasembada energi.

Saat ini, pemerintah memperkirakan ekspor minyak mentah Indonesia mencapai 28 juta barel tahun ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 hingga 13 juta barel ditargetkan untuk diolah di dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor BBM.

Kilang-kilang besar seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini dilaporkan telah mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam. Pemerintah juga mempercepat pembangunan kilang baru, seperti di Tuban dan Balongan, untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun mendatang.

"Kami dorong SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan Pertamina agar minyak mentah domestik dapat memberikan nilai tambah di dalam negeri, sehingga turut mengurangi impor,” katanya. 

Langkah diklaim untuk meningkatkan kemandirian energi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam mengelola sumber daya energi secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan minyak mentah domestik secara optimal, pemerintah berharap dapat mengurangi beban neraca perdagangan sekaligus memperkuat ketahanan energi jangka panjang.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus